GenPI.co - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebutkan sektor usaha yang paling terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Ketika harganya naik, pengusaha di sektor industri pakaian jadi, makanan minuman, hingga logistik semuanya akan terdampak," ujar Bhima kepada GenPI.co, Selasa (6/9).
Selain itu, masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi dan tidak pun akan mengurangi konsumsi barang lainnya.
"Sebab, BBM kebutuhan mendasar," tambahnya.
Dia menyebut, pelaku usaha dengan permintaan yang baru dalam fase pemulihan, tentu risiko ambil jalan pintas dengan lakukan PHK massal.
"Sekarang realistis saja. Biaya produksi dan operasional naik, tetapi permintaan turun, ya, harus potong biaya," tegasnya.
Ekspansi sektor usaha bisa macet dan efeknya ke PMI manufaktur kontraksi kembali di bawah 50.
Seperti diketahui, pemerintah baru menyesuaikan harga BBM jenis Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu.
Sementara itu, untuk harg minyak Solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp. 6.800.
Lalu, harga minyak jenis Pertamax yang naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News