Erick Thohir Dorong Ekonomi Syariah Sebagai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

10 Oktober 2022 13:30

GenPI.co - Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir melihat momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi sebagai penyemangat bagi umat Islam, khususnya MES, untuk bersinergi mengakselerasi ekonomi syariah.

Hal itu disampaikan Erick dalam acara Silaknas MES bertajuk "Penguatan Kolaborasi Untuk Akselerasi Ekonomi Syariah Kontributif" di Jakarta, Sabtu (8/10/2022).

Acara ini juga dihadiri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Ketua Badan Penggerak MES Mahfud MD dan Serangkaian pengurus, inti wadah ekonomi syariah nasional.

BACA JUGA:  Razikin: Erick Thohir Layak Raih Penghargaan Tokoh Pemulihan dan Transformasi BUMN

Erick menilai ekonomi syariah menjadi salah satu pondasi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Oleh karena itu, dia mendorong ekonomi syariah agar tumbuh dan berkembang bahkan menjadi pemain utama global.

BACA JUGA:  Erick Thohir Lakukan Perampingan BUMN Jadi 43 Entitas pada Akhir 2022

"Jika salat tiang agama, maka ekonomi syariah adalah salah satu tiang pertumbuhan negara. Sebagai negara dengan muslim terbesar di dunia, sudah waktunya ekonomi syariah bangsa memimpin paling depan," ujar Erick Thohir, dikutip dari akun Instagram @erickthohir, Senin (10/10/2022).

Erick mengakui, sudah mempersiapkan beberapa program kerja untuk mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

BACA JUGA:  Ekonom Apresiasi Kinerja Erick Thohir Genjot Laba BUMN Meroket 838,2 Persen

"Dengan rencana kerja yang telah kami siapkan di @mes.indonesia, Insyaallah roda-roda ekonomi syariah di Indonesia bisa melaju kencang," ungkapnya.

Salah satunya pengembangan industri halal di antaranya program edukasi, pendampingan sertifikasi produk halal dan pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH).

"Alhamdulilah sudah ada 729 UMKM Binaan dan 160 pendamping PPH dari MES tahun ini. Kita terus mengembangkan ekosistem kawasan kuliner halal berbasis komunitas, budaya dan kearifan lokal. Piloting di Kampung Wisata Kauman Solo didukung penuh pemerintah setempat; pembentukan, revitaslisasi dan optimalisasi badan-badan otonom MES untuk mendukung program pengembangan ekonomi syariah," beber Erick.

Erick menambahkan MES terus mendorong kualitas produk halal yang memiliki standar tinggi.

Sebab, MES menerapkan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 yang menjadikan MES sebagai satu-satunya organisasi ekonomi syariah tersertifikasi

"MES juga mengembangkan, sosialisasi dan piloting proyek skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) berbasis syariah," jelasnya.

Erick juga menargetkan dengan kerja keras yang konsisten pertumbuhan ekonomi sebesar 5% setiap tahun diharapkan dapat terus tercapai hingga tahun 2045.

"5% setiap tahun sampai 2045 adalah angka yang wajar tapi tidak mudah bahwa bagaimana dengan kondisi dunia yang terombang-ambing justru kami punya potensi yang terus tumbuh. Kalau kami bisa fokus kepada empat pertumbuhan ekonomi yang kami bisa dorong bersama-sama," ungkap Erick.

Selain dari ekonomi syariah, pertumbuhan ekonomi Indonesia datang dari hilirisasi dan industrialisasi Sumber Daya Alam (SDM) Indonesia yang melimpah, maka ditekankan agar bahan mentah perlu diolah terlebih dahulu di Indonesia sebelum di ekspor ke luar negeri.

"Satu bagaimana sekarang harus memastikan sumber daya alam kita dapat dihilirisasi dan di industrialisasi di Indonesia sudah waktunya bahwa sumber daya raw material kita tidak boleh dikirim mentah-mentah seperti yang dahulu," tegasnya.

Kemudian, sektor pangan yang perlu mendapat dukungan dalam membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, tidak hanya itu melainkan juga menjadi lumbung pangan dunia.

"Pertumbuhan lain yang kami harapkan bagaimana menjadi lumbung pangan dunia. Kelautan juga merupakan ekonomi yang hari ini masih belum mencapai potensinya," papar Erick.

Erick menuturkan pengembangan ekonomi digital yang diprediksi akan menembus 4.500 triliun pada 2030, menjadikan Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

"Ketiga digitalisasi ekonomi. Ekonomi digital pada 2030 akan mencapai 4.500 triliun, angka yang luar biasa ini potensi yang merupakan terbesar di Asia tenggara untuk digital ekonominya 40%," tandasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co