Ngabuburit Keren Versi Milenial Kota Bandung, Kamu Tertarik Coba?

13 April 2022 15:55

GenPI.co - Ngabuburit ke taman atau ke mal? Sepertinya sudah terlalu mainstream. Menunggu waktu berbuka puasa bisa makin keren jika bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Hal yang bisa kamu coba, yaitu mengolah sampah. Di Kota Bandung, sampah masih menjadi masalah. Salah satu cara mengatasi sampah dengan mengelolanya menjadi sejumlah produk.

Ada beragam cara mengolah sampah, seperti memanfaatkan sampah menjadi kompos.

BACA JUGA:  Tak Hanya Makan dan Minum, Puasa Skincare Bikin Kulit Kamu Sehat

Dilansir dari Instagram Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, @dlh_kotabandung ada beberapa metode kompos.

1 . Komposter karung. cocok untuk yang memiliki banyak sampah organik. Ukurannya berkisar antara 60-200 liter.

BACA JUGA:  5 Cara Atasi Kulit Kering saat Puasa Kata Dokter, Patut Dicoba!

Sampah yang dimasukkan juga lebih baik dari hasil kebun, yaitu daun, ranting dan sebagainya.

2. Komposter drum, ini paling populer dan cocok digunakan di lahan terbatas ataupun dalam ruangan.

BACA JUGA:  Minum Susu Selama Puasa Ramadan Bisa Penuhi Gizi, Kata Ahli Gizi

Komposter ini bisa menggunakan drum plastik yang dilubangi untuk mendapatkan sirkulasi udara.

3. Komposter pot atau gerabah, memiliki sifat yang menghasilkan oksigen sehingga memberikan sirkulasi udara lebih baik dibandingkan memakai plastik.

4. Biopori, merupakan metode kompos yang letaknya di dalam tanah. Biopori dibuat dengan menggunakan pipa paralon plastik dengan diameter 10 cm yang dilibangi kecil kecil dan dimasukan secara vertikal ke dalam lubang tanah sedalam 1 meter.

5. Lodong Sesa Dapur (Loseda), metode ini dibuat dengan pipa berlubang setinggi 30 cm dan ditanam dalam ketinggian 30-40 cm. Loseda ini sangat populer diterapkan di Kota Bandung.

6. Takakura, komposter ini menggunakan keranjang cucian bekas dilubangi dan dilapisi kardus bekas. Metode ini pertama kali dikenalkan oleh Toji Takakura di Surabaya.

7. Eco Enzym, metode hasil dari fermentasi limbah dapur organik, seperti ampas buah dan sayuran, gula merah, atau gula tebu dan air.

Hasil akhirnya, cairan berwarna kecokelatan dengan aroma asam segar yang bisa digunakan sebagai pembersih rumah, pupuk, insektisida dan sebagainya.

So, tunggu apalagi. Yuk kamu berpartisipasi mengatasi masalah sampah. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co