Milenial Panutan, Siswa SMA Ini Bikin Plastik dari Rumput Laut!

02 September 2019 22:06

GenPI.co - Dunia tengah serius memikirkan sampah plastik yang diprediksi pada 2050 bahkan bisa jadi lebih banyak dari ikan di laut. Bisa jadi kamu menganggapnya berlebihan, namun temuan para pegiat lingkungan hingga traveler lebih mengerikan lagi. Plastik mencemari ribuan pantai, termasuk di antaranya Pink Beach, di Nusa Tenggara Barat.

Para ahli sibuk mencari pengganti plastik alternatif, atau membuatnya menjadi lebih ramah pada lingkungan. Mau tidak mau, harus dengan bahan yang bisa terurai dengan baik dalam jangka waktu yang singkat. Hal inilah yang menggugah minat Matthew Ryan Asali. Siswa 11 National High Jakarta School (NHJS) ini memang tertarik banget segala hal yang berhubungan dengan kimia. 

Baca juga :

WHO Sebut Sampah Plastik Mikro dalam Tubuh Tak Bahaya, Benarkah?

Menteri Susi ‘Ngegas’ Saat Disuguhi Minuman Botol Plastik

Buat Netizen Ngeres, Simak Cara Pornhub Kampanye Anti Sampah Laut

Matthew yang juga peduli lingkungan ini membagikan hasil temuan dan observasinya bersama dengan sejumlah peneliti dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk mengembangkan plastik yang mudah hancur alias bioplastic dari bahan dasar rumput laut bercampur pati limbah biji buah-buahan untuk memperkuat mechanical strenght dari bioplastic itu.

Kenapa rumput laut? Ternyata jawaban Matthew simpel. Lantaran biota ini sangat banyak di Indonesia, bahkan menduduki kedua terbesar di dunia. Sementara untuk biji buah-buahan digunakan biji alpukat, nangka, dan durian. Dan tentu saja, semua ini melimpah. 

Untuk rumput laut, Matthew memakai jenis Eucheuma Cottonii yang diperolehnya dari Desa Wainyapu, di Sumba Barat. "Saat saya melakukan kunjungan ke Pulau Sumba pada 2018 lalu, saya melihat potensi rumput laut bagi perekonomian setempat, jadi riset ini kelak juga bisa membantu ekonomi masyarakat kecil," kenang Matthew.

Matthew bersama Devi Syafei dan Muthia Arum, di bawah bimbingan Dra Yusminar, dosen Jurusan Kimia UNJ, menemukan fakta jika rumput laut yang digabung dengan pati biji durian merupakan kombinasi dahsyat untuk membuat bioplastic yang bermutu tinggi. Kedap air dan kemampuan urainya lebih cepat dibanding biji nangka atau alpukat. Hingga saat ini, pengujian material masih dalam bentuk lapisan film bioplastic dan belum berupa kemasan.

Meski demikian, penelitian ini merupakan langkah awal bahwa material membuat plastik yang mampu terurai alam ternyata banyak sekali ditemukan di sekitar kita. Diperlukan penelitian lebih mendalam soal bioplastic ini agar kelak menjadi kemasan yang ramah lingkungan yang dipakai sebagai gaya hidup sehat manusia, kini dan nanti. Hasil lengkap penelitian ini sudah dipresentasikan dalam 4th Annual Applied Science and Engineering Conference (AASEC) pada 24 April 2019 di Bali. 

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ardini Maharani Dwi Setyarini

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co