Deretan Film Indonesia yang Pernah Dikirim ke Oscar

21 September 2019 14:29

GenPI.co — Indonesia kini tengah bangga dengan kabar baik film Kucumbu Tubuh Indahku masuk dalam nomine Oscar 2020. Ternyata, ini bukan pertama kalinya terjadi di dunia perfilman Indonesia, Ada banyak film terdahulu yang turut meramaikan ajang bergengsi Academy Awards ini.

Penasaran, film Indonesia apa saja yang pernah dikirimkan ke ajang sekelas Academy Award? Berikut ini Genpi.co bakal rangkum khusus buat kalian:

1. Kucumbu Tubuh Indahku (2019)

Film pertama adalah garapan Garin Nugroho yang berhasil mewakili Indonesia untuk Oscar 2020 mendatang. Film ini bercerita tentang lika liku perjuangan dan perjalanan hidup seorang penari Juno bersama Sanggar Tari Lengger. Film yang dirilis april 2019 ini juga berani menghadirkan isu dan kisah bernuansa LGBT yang sangat jarang disinggung oleh para sineas film tanah air.

2. Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak (2018)

Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak bisa disebut sebagai film kontemporer Indonesia yang sangat berkualitas. Film ini bercerita kepada seorang janda yang harus menjadi pembunuh demi menjaga kehormatannya sebagai seorang wanita.Selain menyuguhkan keindahan alam Sumba, film ini juga menyampaikan kritik atas tidak meratanya kesejahteraan sosial di tanah air.

3. Turah (2017)

Mungkin tak banyak yang tahu tentang film karya Wicaksono Wisnu Legowo ini karena hanya bertahan beberapa hari di layar lebar. Namun film yang menceritakan kisah kekalahan dan perjuangan rakyat kelas bawah di sebuah kampung terpencil ini mampu membawanya mewakili Indonesia dalam Oscar 2018 lalu.

4. Surat Dari Praha (2016)

Film hasil karya Angga Dwimas Sasongko ini terinspirasi oleh kisah nyata pelajar yang berada di Praha, Rusia dan tidak dapat pulang ke tanah air pada tahun 1960-an silam. Bercerita tentang Larasati (Julie Estelle) yang memenuhi wasiat mendiang Ibunya untuk mengantarkan sebuah surat ke Praha kepada kekasihnya semasa kuliah dulu, Jaya (Tio Pakusadewo).

5. Soekarno : Indonesia Merdeka (2013)

Siapa yang tak kenal dengan Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Sutradara Hanung Bramantyo berhasil menceritakan kembali kisah hidup sang Proklamator dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dan juga mengangkat kehidupan pribadinya.

6. Sang Penari (2012)

Film karya Ifa Isfansyah ini bercerita tentang kisah cinta sepasang kekasih, Rasus (Oka Antara) dan Srintil (Prisia Nasution) yang terhalang adat istiadat kampung. Film ini sendiri diadaptasi dari novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. 

7. Jamila Dan Sang Presiden (2009)

Menceritakan kisah Jamila (Atiqah Hasiholan) yang dipenjara karena mengaku telah membunuh seorang menteri. Kisah masalalu yang kelam tersebut ia ceritakan kepada sipir penjara (Christine Hakim) tempat ia ditahan. Film ini sendiri diadaptasi dari naskah teater berjudul Pelacur & Sang Presiden karya Ratna Sarumpaet yang juga menyutradarai film ini.

8. Berbagi Suami (2006)

Disutradarai Nia Dinata, film ini bercerita tentang tiga perempuan (Jajang C Noer, Shanty, dan Dominique) dari latar belakang sosial-ekonomi berbeda yang menjalani dinamika kehidupan poligami.

9. Gie (2005)

FIlm Gie mungkin merupakan film biografi terbaik di Indonesia. Mengisahkan kehidupan Soe Hok Gie (Nicholas Saputra) yang berjuang melawan tirani penguasa pada tahun 1966. kisah persahabatan dan pemberontakan menjadi bumbu kuat film karya Riri Riza tersebut.

10. Biola Tak Berdawai (2003)

Sutradara Sekar Ayu Asmara ingin bercerita tentang seorang mantan penari balet (Ria Irawan) yang mendirikan rumah asuh bagi anak-anak tunadaksa yang ditelantarkan orangtua mereka. Dalam masa-masa ini, ia bertemu Dewa (Dicky Lebrianto) yang ia sudah anggap sebagai anaknya sendiri dan seorang pemain biola bernama Bhisma (Nicholas Saputra).

11. Ca Bau Kan (2002)

Film yang diangkat dari novel karya Remy Sylado yang bertajuk “Ca-Bau-Kan: Hanya Sebuah Dosa” ini cukup kontroverisial. Karena, mengangkat tema “Ca-bau-kan” yang diasosiasikan dengan dunia pelacuran, tetapi juga disutradarai oleh seorang perempuan bernama Nia Dinata dimana pada masa itu sangat jarang menemui seorang sutradara perempuan.

12. Sri (1999)

Film besutan sutradara Marselli Sumarno ini bercerita tentang gadis penari yang meminta kepada Dewa Maut untuk menunda kematian suaminya.

13. Daun Di Atas Bantal (1998)

Film garapan Garin Nugroho, sang sutradara Kucumbu Tubuh Indahku ini juga sebelumnya pernah mewakili Indonesia dalam Academy Award. Jalan cerita yang disajikan film ini cukup istimewa. Bercerita tentang kisah tiga anak jalanan di Yogyakarta yang hidup tanpa pendidikan, dalam lindungan ibu asuh mereka.

Baca juga:

Film Kucumbu Tubuh Indahku Masuk Nomine Oscar 2020

Lady Gaga Terpilih Sebagai Juri Baru Oscar

14. Bibir Mer (1992)

Film yang disutradarai oleh Arifin C. Noer ini mengisahkan tentang Jodi (Tio Pakusadewo) yang kecewa dengan kekasihnya Maria (Bella Esperance Lee) karena pandai merayu para pelanggannya di sebuah salon.

15. Tjoet Nja’ Dhien (1988)

Film ini merupakan film Indonesia pertama yang dikirim menjadi perwakilan Indonesia dalam Academy Award. Film Biografi hasil karya Eros Djarot ini mengangkat kembali kehidupan dan perjuangan pahlawan nasional perempuan terkenal bernama Tjut Nyak Dien.

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co