Terjebak Cinta yang Semu, Menyakitkan Tapi Sulit untuk Kulupakan

30 April 2020 15:56

GenPI.co - Sebelum aku memutuskan untuk mencari cinta melaui aplikasi pencari jodoh, aku berpacaran dengan Reza. Sudah sembilan tahun kami berpacaran.

Reza bukan laki-laki yang bisa diandalkan. Dia sering berhutang, meminjam uang kepada keluargaku dan tidak malu untuk meminta traktir. Hal itu terjadi sejak tahun kedua pacaran. Entah apa yang membuat aku betah. 

BACA JUGAJerry, Terima Kasih Telah Menjadi Malaikat Pendengar Suara Hatiku

Namun, akhirnya aku bisa melepaskan Reza. aku mulai mencari penggantinya melalui aplikasi pencari jodoh. Aku pun bertemu dengan Firza. selama 2 minggu aku rutin chatting dan teleponan. Hingga akhirnya kita memutuskan untuk bertemu di sebuah mal bersama dengan kedua temanku.

Aku makan, nonton dan ngopi bersama Firza. Nyaman banget! Bahkan aku merasa sudah menjadi pacarnya, meskipun dia belum nembak aku.

Setelah pulang pada malam itu aku bertanya kepada temanku yang juga bertemu dengannya. Mereka mengatakan bahwa Firza sepertinya sudah terbiasa melakukan hal itu kepada banyak wanita.

Hmm... Tapi aku enggak percaya. Firza jelas-jelas mengatakan dia pertama pacaran dengan mantannya 7 tahun. Ini kali pertama dia membuka hatinya.

Bulan demi bulan berlalu, dia masih rutin meneleponku rutin, bisa-bisa sampai 2 atau 3 jam. Aku tidak pernah sedikit pun merasa bosan. Dia sangat berbeda dengan Reza.

Firza laki-laki yang baik, sering traktir aku dan tidak memperbolehkan sedikit pun uangku keluar. Ini pertama kalinya aku menemukan pria yang perhatian dan tidak pelit.

Kami pun merencanakan liburan ke sebuah kota. Sebenarnya sahabatku sudah mengingatkan aku untuk berhati-hati dan berpikir lagi. Tapi, tidak peduli. Aku dan Firza tetap pergi. 

Aku yang sudah merasa nyaman dan percaya padanya, hanya bisa menuruti apa yang dia inginkan. Padahal, aku dan dia belum ada status resmi.

Pulang dari luar kota, dia masih begitu baik. Keadaan terasa berbeda setelah seminggu kemudian. Dia mulai jarang menelepon dan membalas chat aku. Aku bertanya-tanya. Ia mengatakan kalau dia sayang kepadaku, tetapi dia tidak mau bersamaku. Sungguh aneh!

Aku terus menerornya. Kemudian beberapa minggu ke depan, ia baik hati lagi dan mengajakku untuk pergi keluar. Akhirnya aku ikut, ternyata ia memesan kamar hotel. Ya, akhirnya aku setuju dan kejadian seperti di luar kota itu kembali terjadi. 

Aku bahkan merasa tidak masalah jika aku tidak memilikinya, asalkan aku bisa terus seperti ini bersamanya. Kalau kata teman-teman, aku ini wanita yang tidak punya pendirian. Lagi-lagi, aku tidak peduli karena aku sudah telanjur jatuh cinta padanya.

Dia kembali sibuk dan tidak pernah mengabariku lagi. Aku menemukan sebuah postingan di Instagram story dan ia sedang bersama perempuan. Ia menuliskan pesan kepadaku bahwa ia sudah menemukan wanita lain dan meminta maaf.

BACA JUGASesal Tiada Guna, Keegoisan Alkha Membawa Kesedihan Tak Berujung

Di saat itu aku hanya bisa pasrah, menyesal, dan merasa bersalah karena tidak memercayai sahabatku. Saat ini aku hanya bisa terus menjalani hari-hariku dan terus penasaran sampai menjadi stalker Instagram-nya dan kekasih barunya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co