GenPI.co - Dua roket menghantam pangkalan di bandara Baghdad, Irak yang menampung pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dalam serangan kedua dalam 10 hari.
Dilansir AFP, Selasa (4/5/2021), salah satu proyektil ikut dicegat oleh sistem roket, artileri, dan mortir C-RAM yang dikerahkan untuk melindungi pasukan AS di Irak.
BACA JUGA: 7 Roket Ngamuk! Pangkalan Militer Amerika Nyaris Rontok
Namun, hingga kini tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu.
Pejabat keamanan Irak mengatakan roket diluncurkan dari daerah dekat bandara.
Washington secara rutin menyalahkan faksi-faksi Irak yang terkait dengan Iran atas serangan semacam itu terhadap pasukan dan diplomatnya.
Teheran dan Washington sama-sama telah hadir di Irak sejak 2003, 2.500 tentara AS masih dikerahkan di sana.
Pekan lalu, tiga roket menabrak sektor pangkalan bandara Baghdad yang diduduki oleh pasukan Irak, melukai seorang tentara.
Hampir 30 serangan roket atau bom menargetkan kepentingan AS di Irak dan termasuk pasukan, kedutaan atau konvoi pasokan Irak ke pasukan asing, sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari.
Dua kontraktor asing, satu kontraktor Irak, dan delapan warga sipil Irak tewas dalam penggerebekan itu.
Operasi tersebut terkadang diklaim oleh kelompok tidak jelas yang menurut para ahli merupakan tabir asap bagi organisasi yang didukung Iran yang telah lama berada di Irak.
Serangan itu terjadi pada waktu yang sensitif karena Iran terlibat dalam pembicaraan dengan kekuatan dunia yang bertujuan membawa AS kembali ke kesepakatan nuklir 2015.
BACA JUGA: Roket Siluman Rusia Hantam Suriah, Dunia Dibuat Melongo
Baghdad bulan lalu dilaporkan menjadi tuan rumah pertemuan rahasia para pejabat senior dari Teheran dan sekutu AS, Arab Saudi.
Irak, terjepit di antara tetangganya di timur Iran dan Arab Saudi di selatan, telah bekerja untuk menjadi penengah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News