Presiden Emmanuel Macron Ngamuk Besar, Terancam 'Perang Saudara'

12 Mei 2021 21:38

GenPI.co - Pemerintah Presiden Prancis Emmanuel Macron telah bereaksi dengan amarah setelah sekelompok tentara Prancis yang bertugas menerbitkan surat terbuka yang memperingatkan bahwa 'perang saudara'.

Dilansir Aljazeera, Rabu (12/5/2021), hal itu juga terjadi karena konsesi untuk 'Islamisme', beberapa minggu setelah pesan serupa dari elemen di militer mengguncang elit.

BACA JUGA: Macron Berulah Lagi, Muslim Perancis Wajib Tandatangani Ini

Surat itu, yang diposting di situs web majalah sayap kanan Valeurs Actuelles, menggemakan surat yang diterbitkan oleh publikasi yang sama bulan lalu tetapi tampaknya telah ditulis oleh pasukan muda dalam jumlah yang tidak diketahui yang masih aktif dalam dinas.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin, sekutu dekat Macron, menuduh penandatangan surat kedua tidak memiliki keberanian, sementara menteri pertahanan Florence Parly menolaknya sebagai bagian dari 'skema politik yang kasar'.

Perdana Menteri Jean Castex mengatakan kepada surat kabar Le Parisien bahwa surat itu adalah manuver politik oleh ekstrim kanan.

Tapi itu disambut oleh pemimpin sayap kanan Marine Le Pen, yang dipandang sebagai saingan utama Macron untuk pemilihan presiden tahun depan.

Dia juga telah disalahkan oleh beberapa orang di pemerintahan atas surat sebelumnya, yang ditandatangani oleh segelintir perwira dan sekitar 20 jenderal semi-pensiunan.

“Kami tidak berbicara tentang memperpanjang mandat Anda atau menaklukkan orang lain. Kami berbicara tentang kelangsungan hidup negara kami, kelangsungan hidup negara Anda,” demikian pernyataan surat terbaru, yang ditujukan kepada Macron dan kabinetnya.

Para penulis menggambarkan diri mereka sebagai tentara dari generasi muda militer, yang disebut 'generasi api' yang telah terlihat aktif dalam dinas.

"Mereka telah menyerahkan hidup mereka untuk menghancurkan Islamisme yang telah Anda berikan konsesi di tanah kami," tulis mereka.

Mereka mengaku juga pernah bertugas dalam operasi keamanan Sentinelle di Prancis, yang diluncurkan setelah gelombang serangan pada 2015.

BACA JUGA: Emmanuel Macron Hina Islam, Prancis Terancam Rontok

Mereka menuduh, untuk beberapa komunitas agama, Prancis tidak berarti apa-apa selain objek sarkasme, penghinaan atau bahkan kebencian.

"Jika perang saudara meletus, militer akan menjaga ketertiban di negerinya sendiri, perang saudara sedang terjadi di Prancis dan Anda tahu itu dengan sangat baik," kata surat itu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co