Belum Habis Corona, Kini Dihantam Topan, Warga India Sempoyongan

26 Mei 2021 14:33

GenPI.co - Puluhan ribu orang telah dievakuasi di daerah dataran rendah di dua negara bagian India dan dipindahkan ke tempat penampungan siklon untuk menghindari badai dahsyat yang menerjang pantai timur.

Topan Yaas meurpakan 'badai siklon yang sangat parah' dengan kecepatan angin berkelanjutan hingga 177 kilometer (110 mil) per jam.

BACA JUGA: Reaksi Dunia Atas Kehancuran India Akibat Corona, Hasilnya Kaget

Dilansir Aljazeera, Rabu (26/5/2021), topan tersebut juga diperkirakan akan mendarat di negara bagian Odisha dan Bengal Barat.

Topan yang datang di tengah gelombang virus corona yang menghancurkan mempersulit upaya India untuk menangani krisis ini hanya 10 hari setelah Topan Tauktae menghantam pantai barat India dan menewaskan lebih dari 150 orang.

"Ribuan personel darurat telah dikerahkan di wilayah pesisir kedua negara bagian itu untuk evakuasi dan kemungkinan operasi penyelamatan," kata SN Pradhan selaku Direktur Pasukan Tanggap Bencana Nasional India.

Dilaporkan, angkatan udara dan angkatan laut India juga bersiaga untuk melakukan pekerjaan bantuan.

Kapal pukat ikan dan perahu telah diberitahu untuk berlindung sampai pemberitahuan lebih lanjut karena peramal cuaca memperingatkan gelombang pasang yang tinggi.

Di Benggala Barat, pihak berwenang berupaya memindahkan puluhan ribu orang ke tempat perlindungan topan. Para pejabat mengatakan setidaknya 20 distrik di negara bagian itu akan merasakan dampak badai yang paling parah.

Sementara, di Odisha, negara bagian yang sudah dilanda infeksi virus corona, pihak berwenang mengevakuasi hampir 15.000 orang yang tinggal di sepanjang pantai dan memindahkan mereka ke tempat penampungan topan.

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Senin, menteri utama negara bagian, Naveen Patnaik, mengimbau orang-orang yang dipindahkan ke tempat penampungan topan untuk mengenakan topeng ganda dan menjaga jarak sosial.

Sedangkan, di negara tetangga Bangladesh, pihak berwenang meminta semua kapal penangkap ikan dan kapal pukat di atas Teluk Benggala utara dan laut dalam untuk bergerak lebih dekat ke pantai sebelum Yaas mendekat.

Selain itu, para ilmuwan mengatakan siklon di India menjadi lebih sering dan pola iklim yang berubah telah menyebabkannya menjadi lebih intens.

BACA JUGA: Afrika Catatkan 100 Ribu Kematian Akibat Covid-19

Sebelumnya, Mei lalu, hampir 100 orang tewas dalam Topan Amphan, badai paling kuat dalam lebih dari 10 tahun yang melanda India timur, termasuk Benggala Barat.

Ini meratakan desa, menghancurkan pertanian dan menyebabkan jutaan orang tanpa listrik di India timur dan Bangladesh.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co