GenPI.co - Pemimpin Hamas di Gaza Yahya Sinwar pada hari Sabtu (5/6) mengatakan pihaknya hanya menunjukkan setengah kekuatannya selama pertempuran 11 hari dengan Israel.
Dia juga membantah klaim militer Israel bahwa sebagian besar jaringan terowongan Hamas di Gaza telah dihancurkan.
“Kami hanya menunjukkan setengah kekuatan kami. Kami berhasil meluncurkan 130 roket ke Tel Aviv dalam satu serangan dan kami hanya meluncurkan roket lama kami dalam kampanye terakhir,” kata Sinwar dalam sebuah konferensi di Gaza, dilansir dari Times of Israel.
Dia juga menyebutkan jika Israel menyembunyikan dampak serangan Hamas terhadap mereka itu dari publik.
Sinwar juga mengomentari normalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab. Dia menyebut itu sebagai pengkhianatan oleh banyak orang Palestina.
“Para pemimpin Arab menjadikan Tel Aviv sebagai kiblat mereka. Kami mengubahnya menjadi kain lap,” katanya.
Selama konflik 11 hari di bulan Mei, Israel selatan menerima sebagian besar dampak serangan roket.
Roket yang ditembakkan ke Tel Aviv dan daerah sekitarnya dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome, dan beberapa berhasil melewatinya.
Serangan itu mengakibatkan tiga orang tewas — dua di Rishon Lezion dan satu di Ramat Gan.
Secara keseluruhan, 13 warga Israel (12 warga sipil) tewas selama konflik yang mengakibatkan ribuan proyektil ditembakkan ke Israel selatan dan tengah.
Yahya Sinwar menegaskan bahwa tiap pertempuran di masa depan akan membentuk kembali wilayah tersebut, dan menyebutkan perlunya mempertahankan Yerusalem.
Dia juga pada pekan lal juga mengancam akan melanjutkan serangan roket jka israel melanggar Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Sementara pejabat Israel menyerukan bahwa tiap eskalasi yang dilakukan Hamas akan ditanggapi dengan keras, termasuk perburuan pemimpin-pemimpin kelompok itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News