GenPI.co - Negara-negara Kelompok Tujuh (G7) telah meluncurkan inisiatif infrastruktur yang signifikan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dalam upaya untuk melawan proyek bernilai triliunan dolar milik China.
Para pemimpin G7 mengatakan bahwa mereka akan menawarkan kemitraan berbasis nilai, standar tinggi dan transparan.
Pengumuman tersebut dibuat saat para pemimpin negara-negara G7 – Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, dan Jepang saat berkumpul di resor tepi laut Teluk Carbis di barat daya Inggris.
Gedung Putih menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa inisiatif tersebut bertujuan untuk membantu mempersempit kebutuhan infrastruktur senilai $40 triliun di negara berkembang, yang telah diperburuk oleh pandemi Covid-19.
“Ini bukan hanya tentang menghadapi atau menghadapi China, ini tentang memberikan visi alternatif yang positif dan afirmatif bagi dunia," kata seorang pejabat senior AS, seperti dilansir dari AFP, Minggu (13/6/2021).
Sementara, Kanselir Jerman Angela Merkel, yang negaranya memiliki investasi besar di China, menyebutnya sebagai 'inisiatif penting' yang sangat dibutuhkan di Afrika.
“Kami tidak bisa duduk diam dan mengatakan bahwa China akan melakukannya tetapi ambisi G7 untuk memiliki agenda positif bagi sejumlah negara di dunia yang masih tertinggal dan saya menyambutnya,” katanya.
Sedangkan, Ryan Patel, seorang rekan senior di Drucker School of Management di Claremont Graduate University, menambahkan bahwa akan membutuhkan waktu bagi negara-negara G7 untuk membangun proyek tersebut.
Patel menyebutkan China dan negara-negara G7 berharap untuk mendiversifikasi mitra dagang mereka, terutama mengingat penurunan ekonomi terkait virus corona.
“Apa yang dilakukan China, serta apa yang dilakukan negara-negara G7 lainnya, mereka berusaha untuk lebih mandiri,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News