Serangan Rudal Targetkan Rumah Sakit, Mayat-mayat Bergelimpangan

13 Juni 2021 23:58

GenPI.co - Sedikitnya 13 orang, termasuk dua staf medis, tewas dan beberapa terluka dalam dua serangan artileri terpisah di kota Afrin, Suriah utara.

Dilansir dai Reuters, Minggu (13/6/2021), serangan pertama melanda daerah perumahan, sementara yang kedua menghantam rumah sakit tak lama kemudian.

Tidak segera jelas siapa yang berada di balik penembakan itu, yang dilaporkan berasal dari daerah-daerah di mana pasukan pemerintah Suriah dan pejuang pimpinan Kurdi dikerahkan.

BACA JUGA:  Duarrr! Pos Militer Suriah Dibombardir Israel, Musuh Kocar-kacir

Gubernur provinsi Hatay Turki, di seberang perbatasan dari Afrin, dan kementerian pertahanan Turki juga mengatakan serangan itu menewaskan 13 warga sipil dan melukai 27, dan melibatkan penembakan roket dan artileri rumah sakit.

Sementara, kantor gubernur menyalahkan serangan itu pada kelompok Kurdi Suriah.

BACA JUGA:  Baru Selesai dengan Hamas, Israel Kini Bombardir Suriah! Sadis

Ankara mengutuk serangan itu, dengan mengatakan itu diluncurkan oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG), yang membentuk tulang punggung Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat.

Namun, SDF menyatakan tidak berada di balik serangan itu.

BACA JUGA:  Serangan Israel Sungguh Ganas, Bisa Bikin Suriah Rontok Total

Ankara menganggap YPG sebagai kelompok 'teroris' yang terkait dengan kelompok separatis Kurdi, Partai Pekerja Kurdistan (PKK), di dalam Turki.

PKK sendiri telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Selain itu, Masyarakat Medis Amerika Suriah (SAMS), sebuah kelompok bantuan yang membantu pusat kesehatan di daerah oposisi, mengkonfirmasi bahwa rumah sakit tersebut menjadi sasaran oleh dua rudal yang menghancurkan departemen poliklinik, ruang gawat darurat dan ruang bersalin.

SAMS menyebutkan rumah sakit itu adalah salah satu fasilitas terbesar di Suriah utara yang menawarkan ribuan layanan medis setiap bulan dan koordinatnya dibagikan sebagai bagian dari mekanisme dekonfliksi yang dipimpin PBB.

Diketahui, Afrin sebagian besar dibebaskan dari pejuang YPG pada tahun 2018 melalui operasi militer oleh Turki.

Ankara juga sekarang mempertahankan kehadiran militer yang besar di daerah itu, dengan telah mengerahkan ribuan tentara.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co