GenPI.co - Rencana pawai bendera di Yerusalem disambut dengan balon pembakar Hamas. Israel gelisah. Iron Dome pun langsung siaga.
Israel telah mengerahkan baterai ekstra dari sistem pertahanan rudal Iron Dome.
IDF, tentara Israel, juga ikut meningkatkan pasukan di Yerusalem dan Tepi Barat.
Alon Ushpiz, direktur jenderal Kementerian Luar Negeri, mengatakan kepada kabinet keamanan langsung menyampaikan pesan Joe Biden.
Pemerintahan Amerika disebut tak ingin pecah perang lagi di wilayah tersebut.
Imbauannya adalah meniadakan pawai bendera untuk sementara waktu.
Imbauan Joe Biden ini seperti tak digubris Israel. Hamas pun bereaksi.
Ancaman terhadap Israel ditingkatkan. Bagi Hamas, Pawai yang merayakan penyatuan kembali Israel atas kota itu pada 1967 sangat tak beretika.
Apalagi, rute pawai melewati berbagai wilayah Muslim di kota itu. Ini disebut menyulut konflik baru.
N12 melaporkan, unit balon pembakar Hamas yang meluncurkan serangan pembakaran di selatan Israel, kembali aktif.
Hamas berdalih, ini untuk melindungi masjid Al Aqsa dari pawai di Yerusalem.
Pawai Bendera tidak melewati masjid atau Bukit Bait Suci di mana dia berdiri.
Brigade roket Hamas juga ikut disiagakan. Semua diperintahkan mempersiapkan diri untuk menembaki kota-kota Israel.
Kelompok tersebut telah mengatakan kepada intelijen Mesir bahwa mereka akan menembaki Israel seperti yang terjadi selama Operasi Penjaga Tembok, bulan lalu.
Israel terkesan gelisah. Tapi dengan dukungan Iron Dome, Israel seperti tak gentar dengan ancaman Hamas.
“Waktunya telah tiba bagi Israel untuk mengancam Hamas. Bukan Hamas mengancam Israel,” sebut sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News