Mantan Orang Kepercayaan Biden Sebut Perang Besar dengan China

25 Juni 2021 12:20

GenPI.co - Mantan orang kepercayaan Joe Biden di Pentagon memperingatkan kemungkinan perang besar dengan China. Amerika dinilai harus waspada.

Sosok yang memberi warning itu adalah Franz Gayl. Dia mantan Marinir AS yang pernah dipuji Biden atas upaya whistleblowernya pada 2007.

Gayl mengatakan bahwa dia mendekati tabloid milik negara China Global Times sebagai upaya terakhir setelah artikelnya ditolak outlet media lain.

BACA JUGA:  Corona Amerika Bikin Jantungan, Jenderal di Pentagon Dikarantina

"Audiens saya adalah pembuat keputusan kebijakan luar negeri Amerika," kata Gayl dalam tanggapan email seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (25/6/2021).

Dia pun menulis surat terbuka ke Presiden AS Joe Biden. Dalam suratnya, dia memperingatkan agar Biden tidak melibatkan AS dalam perang besar dengan China terkait Taiwan.

BACA JUGA:  Pentagon Tunggu Balas Dendam Iran, Kapan Eksekusinya?

Dalam sebuah pernyataan kepada Newsweek, Kapten Marinir Andrew Wood mengatakan proses persetujuan yang tepat untuk publikasi tidak diikuti Gayl.

"Pandangan yang diungkapkan oleh Tuan Gayl adalah miliknya sendiri, tidak mewakili Korps Marinir Amerika Serikat," tambah Wood.

BACA JUGA:  Pentagon Kontak Pangeran Arab Saudi, Sekutu Iran Siap-siap

Wood mengidentifikasi Gayl sebagai penasihat sains dan teknologi yang saat ini dipekerjakan Marinir.

Dua opini Gayl pada 27 April dan 27 Mei, sangat tajam mengkritik kebijakan AS di Taiwan.

Gayl sangat menentang Undang-Undang Hubungan Taiwan (TRA), undang-undang utama yang telah memandu keterlibatan AS dengan Taiwan sejak 1979.

Argumennya menentang kelanjutan hubungan AS-Taiwan berpusat pada prediksi hilangnya banyak nyawa dalam konflik dengan China.

Gayl percaya bahwa China akan menggunakan segala cara yang diperlukan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya. Analisisnya, Amerika akan kalah bila nekat perang dengan China.

"TRA telah menempatkan kami di jalan menuju perang akhirnya dengan China," kata Gayl dalam tanggapannya.

Dalam surat 1.000 kata, Gayl memperingatkan Biden bahwa dia berisiko melibatkan Amerika dalam perang besar dengan China atas status pulau Taiwan.

"Kita harus belajar dari sejarah kita di Asia Tenggara dan tidak menumpahkan darah Amerika untuk tujuan lain," tambahnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co