GenPI.co - Musuh China rupanya tak hanya Amerika dan sekutunya. Sekarang, musuh utamanya justru covid varian Delta. Jutaan orang langsung ikut kena lockdown.
Varian Delta disebut menimbulkan risiko baru bagi ekonomi China. Pusat covid -19 varian Delta, yakni Provinsi Jiangsu wilayah Yangzhou, dekat Nanjing, terpaksa meliburkan pabrik.
Perusahaan logistik juga kena imbasnya karena karyawan antre menjalani tes covid-19.
"Kami tidak dapat mengirimkan barang karena perusahaan pengiriman menangguhkan layanan mereka," kata seorang manajer pabrik mainan bermarga Wang dikutip dari Reuters.
Dalam beberapa hari terakhir, banyak tempat telah di-lockdown secara bertahap.
"Kami secara resmi diberitahu untuk menghentikan operasi hari ini, dan semua karyawan kami tidak datang ke pabrik," tambahnya.
Ekonomi China secara keseluruhan disebut tidak stabil. Bahkan kuartal kedua April hingga Juni, ekonomi tumbuh lebih lambat dari yang diharapkan.
Harga bahan baku yang tinggi, belanja konsumen yang hati-hati dan pasar real estate yang lemah, menjadi pemicu utamanya.
"Varian Delta adalah ujian terbesar dari strategi nol-covid-19 China sejak wabah awal tahun lalu," kata Julian Evans-Pritchard, ekonom senior China di Capital Economics.
Meski sedang perang melawan varian Delta, ekonom senior China tetap yakin Negeri Tirai Bambu bisa melewatinya.
"Asumsi kami adalah bahwa mereka akan menghentikan wabah sebelum lepas kendali. Tentu saja, hal itu akan menimbulkan biaya ekonomi," tambahnya.
China kini mencatat kenaikan kasus covid-19 akibat masuknya varian Delta.
Bahkan kasus Senin (2/8/2021) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang 2021, yakni 98 kasus.
Dari angka tersebut, 55 kasus merupakan transmisi lokal. Varian Delta kini menyebar di 20 kota dan lebih dari selusin provinsi di negeri Tirai Bambu.
Untuk melawan makin mewabahnya varian Delta, jutaan orang kini di-lockdown. Bukan hanya di provinsi hotspot kasus tapi juga sampai ke ibu kota Beijing.
Di Beijing sejak Minggu, pejabat kota meminta penduduk untuk tidak meninggalkan kota itu. Kecuali jika diperlukan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News