GenPI.co - Tiga sumber keamanan maritim menyebut bahwa pasukan bersenjata yang didukung Iran telah menyerbu sebuah kapal tanker minyak di Teluk lepas pantai Uni Emirat Arab.
Laporan itu muncul setelah badan perdagangan maritim Inggris melaporkan "potensi pembajakan" di daerah itu pada hari Selasa (3/8).
Dua sumber mengidentifikasi kapal tersebut sebagai kapal tanker aspal/bitumen Asphalt Princess berbendera Panama di sebuah daerah di Laut Arab yang mengarah ke Selat Hormuz, yang dilalui sekitar seperlima dari ekspor minyak laut dunia.
Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), dalam pemberitahuan peringatan berdasarkan sumber pihak ketiga, sebelumnya telah melaporkan "potensi pembajakan".
Badan intu menyarankan kapal untuk sangat berhati-hati karena insiden sekitar 60 mil laut timur Fujairah UEA.
Surat kabar Britain's Times juga melaporkan bahwa Asphalt Princess telah dibajak, mengutip sumber-sumber Inggris yang mengatakan mereka "bekerja dengan asumsi militer atau proksi Iran menaiki kapal".
Pada Selasa sore setidaknya lima kapal di laut antara UEA dan Iran memperbarui status pelacakan AIS mereka menjadi "Not Under Command", menurut data pelacakan kapal Refinitiv.
Status seperti itu umumnya menunjukkan kapal tidak dapat bermanuver karena keadaan luar biasa.
Reuters tidak dapat mengonfirmasi bahwa data Refinitiv ini memiliki hubungan dengan insiden yang dilaporkan.
Kementerian Luar Negeri Iran sebelumnya mengeklaim bahwa laporan insiden keamanan yang melibatkan beberapa kapal di dekat pantai UEA pada hari Selasa tampak mencurigakan.
Negara itu lantas memperingatkan segala upaya untuk menciptakan "atmosfer palsu" terhadap Republik Islam.
Ketegangan meningkat di kawasan itu setelah serangan pekan lalu terhadap sebuah kapal tanker yang dikelola Israel di lepas pantai Oman.
Oleh Amerika Serikat, Inggris dan Israel, Iran dianggap bertanggung jawab terhadap Serangan yang menewaskan dua anggota awak itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News