GenPI.co - Amerika Serikat (AS) unjuk kekuatan. Rudal penenggelam kapal perang ditembakkan, Minggu (15/8). AS mengklaim rudal ini punya kekuatan yang dahsyat.
Korps Marinir AS menjadi garda pengawal uji coba ini. Ada Naval Strike Missile (NSM), rudal anti-kapal memecah langit Pasifik, Minggu (15/8/2021).
Ada demonstrasi kekuatan yang diperlihatkan. Misil penenggelam kapal perang ini rencananya akan jadi senjata unit artileri Korps Marinir di masa depan untuk berperang.
Bagi Letnan Jenderal Eric Smith, komandan Komando Pengembangan Tempur Korps Marinir AS, ini adalah persamaan matematika sederhana.
“Musuh harus menghormati Naval Strike Missile seharga USD1,7 juta (lebih dari Rp24,4 miliar). Ini dapat merusak kapal perang senilai hampir USD2 miliar (lebih dari Rp28,7 triliun),” kata Smith pada konferensi Sea-Air-Space 3 Agustus lalu.
Smith mengatakan Korps Marinir telah menembakkan Naval Strike Missile buatan Raytheon lebih dari 100 mil.
Menurut Raytheon, rudal itu membawa hulu ledak seberat 500 pon.
Ada sekering yang dapat diprogram dan menghindari sistem pertahanan rudal dengan melakukan manuver mengelak dan terbang di ketinggian sea-skimming.
Rencana penembakan NSM di Pasifik merupakan bagian dari latihan perang Large Scale Exercise 2021.
Hal itu disampaikan wakil komandan komponen maritim pasukan gabungan, Brigadir Jenderal John F. Kelliher, kepada Marine Corps Times dalam wawancara telepon hari Jumat.
“Ini akan menjadi demonstrasi kekuatan dan kinetik, dari berbagai platform,” kata Kelliher.
Korps Marinir diperintahkan menembakkan salah satu dari Naval Strike Missiles di Pasifik.
"Akan ada lambung korban di luar sana, sesuatu yang telah diangkat Angkatan Laut,” katanya.
Latihan perang skala besar AS ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan Angkatan Laut untuk menggunakan kekuatan yang tepat, mematikan, dan luar biasa.
Dan itu bisa dilakukan di 17 zona waktu yang berbeda dan melibatkan lebih dari 25.000 personel, ketiga pasukan ekspedisi Marinir dan lima armada.
"Merupakan salah satu latihan terbesar dalam skala ini yang dilakukan oleh AS sejak sebelum Perang Dunia II," kata Mayor Jim Stenger, juru bicara Korps Marinir.
Pada hari Minggu, kata Kelliher, tembakan rudal oleh pasukan Korps Marinir diluncurkan dari darat berkoordinasi dengan Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Ini sekaligus menguji kemampuan tiga matra militer dalam bekerja sama.
Korps Marinir merencanakan unit-unit kecil yang dilengkapi dengan rudal yang mampu menenggelamkan kapal tersebar di medan perang.
Ini sekaligus untuk membuka jalur laut untuk Angkatan Laut AS dan menjaga kapal musuh tetap terjepit di pelabuhan asal mereka. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News