Covid-19 Amerika Ngamuk, Faskes Dihantam Kenaikan Kasus 1000%

19 Agustus 2021 12:10

GenPI.co - Amerika Serikat (AS) kembali dibuat limbung oleh covid-19. Ada lonjakan kasus hingga 1000%. Faskes dibuat kritis. Ekonomi langsung sempoyongan. 

Lonjakan kasus tersebut membuat pelaku pasar melihat risiko pelambatan ekonomi di AS semakin meningkat.

Apalagi muncul pula faktor lain seperti perlambatan ekonomi China dan Afghanistan.

BACA JUGA:  Sumpah Amerika BIkin Jantungan, Iran Bakal Dihukum Berat

"Konsumen AS berhati-hati melihat lonjakan corona Delta, dikombinasikan pelambatan ekonomi China dan gejolak politik di Afghanistan," kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Cambridge Global Payments di Toronto, Rabu (18/8).

Ekonomi AS sendiri tumbuh positif di kuartal II (Q2) 2021. Meski di bawah ekspektasi sejumlah analis, PDB tumbuh 6,5% secara tahunan (yoy).

BACA JUGA:  Ukraina Tantang Rusia, Amerika Diajak Nimbrung

Meski memiliki angka vaksinasi yang cenderung tinggi, negara itu tetap mengalami peningkatan infeksi yang signifikan, bahkan lebih dari 1000% bila dibandingkan Juni lalu.

Mengutip data interaktif Covid-19 milik New York Times, pada akhir Juni lalu rata-rata kasus infeksi di Negeri Paman Sam masih berada di level 11 ribuan per minggunya.

BACA JUGA:  Awas! Ancaman Terorisme 9/11 Bikin Amerika Waspada

Namun saat ini rata-rata infeksi mingguan telah mencapai 141 ribu kasus per hari. Ini merupakan kenaikan lebih dari 10 kali lipat.

Para analis kesehatan menganggap kenaikan tinggi ini terjadi akibat dari pelonggaran-pelonggaran yang berlaku pada liburan musim panas.

Publik seakan sudah menganggap corona telah hilang dan mengabaikan protokol kesehatan.

"Di pertengahan musim panas, orang-orang berkumpul dalam kelompok yang besar. Vaksin telah membuat mereka merasa aman, dan mereka lupa dengan protokol kesehatan," kata dr. Perkin Halkitis, dekan di Rutgers School of Public Health.

Kenaikan dalam sepekan terakhir paling signifikan terlihat di lima negara bagian. Yakni Florida, Louisiana, Mississippi, Oregon, dan Hawaii.

Hal ini semakin membebani fasilitas kesehatan di sejumlah negara bagian itu.

Hawaii misalnya. Petugas kesehatan telah menyatakan kekhawatirannya bahwa negara bagian kepulauan Pasifik itu tidak akan mampu menangani pasien covid-19.

"Kami sedang terbakar. Rumah sakit benar-benar khawatir untuk merawat orang. Itu adalah krisis," kata Direktur Kesehatan Hawaii, Dr. Elizabeth Char, mengatakan pada konferensi pers.

AS sendiri merupakan salah satu negara dengan progress vaksinasi tercepat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan pada Selasa (17/8/2021), sekitar 198,9 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin covid-19.

Itu termasuk sekitar 168,9 juta orang yang telah sepenuhnya divaksinasi.

Dengan penambahan ini, AS tetap menjadi negara yang menemukan kasus covid-19 terbanyak di dunia.

Negara yang dipimpin Presiden Joe Biden itu mencatatkan 37,1 juta infeksi yang diiringi 623.237 kematian. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co