GenPI.co - Jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban seperti memberi pesan jelas. Amerika bukan satu-satunya dewa perang.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah tegas mengulas ini. Dia mengatakan, Afghanistan adalah bukti Amerika bukanlah dewa yang bisa melakukan segalanya.
Ucapannya didukung banyak data yang kuat. Nasrallah merujuk data anggaran yang dihabiskan militer AS di Afghanistan.
Dari data yang ada, AS telah menghabiskan lebih dari USD 1 triliun di Afghanistan.
Tapi nyatanya, kekuatan dana besar itu bisa dibuat ambyar. Amerika tetap dipaksa untuk meninggalkan Afghanistan dengan tangan kosong.
AS, jelasnya, pergi tanpa membawa apa-apa selain rasa malu. Nasrallah mengatakan bahwa ini adalah contoh kegagalan, contoh ketidaktahuan dan contoh kebodohan.
“Amerika memindahkan peralatan dan bahkan anjing pelacak, dari Afghanistan. Amerika tidak mengeluarkan orang-orang yang bekerja dengan mereka,” ujar Nasrallah, seperti dilansir Sputnik, Kamis (19/8/2021).
Presiden Amerika Joe Biden memang sudah terang-terangan menyatakan bahwa bukan tugas Amerika untuk memperjuangkan siapa pun.
Ini adalah pesan bagi mereka yang menunggu Amerika untuk berjuang atas nama mereka.
Biden bahkan mengakui keruntuhan pemerintah Afghanistan merupakan kejutan, bahkan bagi Washington.
“Itu menunjukkan kepada orang-orang bahwa persepsi ini hanyalah fatamorgana,” ucap Nasrallah.
Amerika yang dilihat di Afghanista, tidak tahu apa-apa. Amerika disebut tidak mampu.
Mereka terus mengulangi kesalahan yang sama. Mereka terus melakukan praktik salah yang sama berulang-ulang,” sambungnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News