Kekuatan Taliban Dahsyat! Hartanya Bikin Dengkul Lemas

23 Agustus 2021 12:10

GenPI.co - Kekuatan dahsyat Taliban sepertinya sulit dipatahkan. Selain warisan senjata dan mesin perang dari AS dan RUsia, Taliban juga punya harta selangit.

Kunci kemakmuran seperti sudah digenggam Taliban. Mereka diyakini punya harta mineral triliunan dolar AS.

Harta itu disebut belum tersentuh. Itu termasuk beberapa potensi yang dapat menggerakan transisi dunia ke energi terbarukan.

BACA JUGA:  Taliban Mulai Dibayangi Perlawanan, Ancaman Datang dari Panjshir

Dengan kekuatan itu, Taliban bisa jadi magnet besar bagi sejumlah raksasa dunia.

Apalagi Afghanistan juga merupakan surga bagi sektor energi bersih.

BACA JUGA:  Pernyataan Polri Tegas, Simpatisan Taliban Jangan Macam-macam

Ada Neodymium, praseodymium, dan dysprosium di sana. Menurut USGS, kekayaan mineral yang belum dimanfaatkan di negara itu diperkirakan mencapai 1 triliun dolar AS,

Bahkan pejabat Afghanistan menyebutkan angkanya tiga kali lebih tinggi.

BACA JUGA:  Pejabat Taliban Keluarkan Pernyataan untuk Warga Afghan, Isinya..

Afghanistan telah melakukan penggalian yang lebih baik untuk batu mulia seperti zamrud dan rubi serta turmalin semi mulia dan lapis lazuli.

Namun bisnis ini terganggu dengan penyelundupan ilegal ke Pakistan. Negara ini juga menambang bedak, marmer, batu bara, dan besi.

Afghanistan memang telah lama berjuang untuk memanfaatkan cadangannya yang besarnya itu, namun karena perang di pemanfaatan itu tertunda.

Taliban kekurangan keuangan sejak ambil alih pemerintahan dari 20 tahun setelah penggulingan mereka.

Para donor bantuan utama menghentikan dukungan untuk Afghanistan seusai Taliban menduduki kursi kepresidenan sepekan lalu.

Perang tanpa akhir dan infrastruktur yang buruk telah mencegah negara itu mendapatkan logam yang dapat mencerahkan kekayaan ekonominya.

Menurut laporan pada Januari oleh US Geological Survey (USGS) yang dilansir laman Channel News Asia, Minggu (22/8), sumber daya yang kaya di Afghanistan termasuk bauksit, tembaga, bijih besi, lithium dan tanah jarang (REE).

Tembaga, yang dibutuhkan untuk membuat kabel listrik, menjadi komoditas panas tahun ini karena harganya melonjak hingga lebih dari 10 ribu dolar AS per ton.

Lithium adalah elemen penting untuk membuat baterai mobil listrik, panel surya, dan ladang angin.

Badan Energi Internasional memperkirakan, permintaan dunia akan lithium akan tumbuh lebih dari 40 kali lipat pada tahun 2040.

"Afghanistan memiliki cadangan besar lithium yang belum dimanfaatkan hingga hari ini," kata Guillaume Pitron, penulis buku The Rare Metals War. (*).

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co