GenPI.co - Ribuan warga Palestina melakukan protes di sepanjang perbatasan Israel-Gaza pada Rabu (25/8) waktu setempat.
Aksi itu ditanggapi oleh pasukan pertahanan Israel (IDF) dengan gas air mata ke arah Palestina yang mendekat ke pagar pembatas.
Setidaknya 20 warga Palestina dilaporkan telah terluka, termasuk tiga oleh tembakan langsung.
Di hari yang sama, peluncuran balon pembakar dan peledak juga berlanjut dari Jalur Gaza menuju Israel.
Menurut berita Palestina Al-Ayyam, unit balon masih beroperasi dengan kapasitas kurang dari setengahnya.
Sebuah pernyataan pada hari Selasa oleh faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza menyerukan kerumunan besar untuk berpartisipasi dalam acara protes yang direncanakan pada hari Rabu.
Faksi-faksi Palestina itu juga melontarkan peringatan bahwa bahwa mereka akan menanggapi jika ada pengunjuk rasa yang terluka dalam acara pada hari Rabu.
Menteri Pertahanan Benny Gantz menekankan pada hari Rabu selama evaluasi situasi bahwa Israel tidak memiliki kepentingan di Gaza selain perdamaian dan dipulangkannya warga Israwl yang disandera.
Dia juga menyebut bahwa hambatan bagi kemakmuran dan pembangunan Jalur Gaza adalah Hamas yang dipimpin oleh Yahya Sinwar.
Gantz menambahkan bahwa Israel memiliki sejumlah alat untuk menangani Gaza, termasuk sarana untuk membantu dan mengembangkan kawasan itu untuk kepentingan penduduknya.
Namun dia juga menyebut rencana dan sarana militer jika kekuatan diperlukan.
"Kenyataan di lapangan akan menentukan alat mana yang akan kita gunakan," Gantz memperingatkan.
Kerusuhan di perbatasa Gaza-Israel terjadi hanya beberapa hari setelah seorang petugas Polisi Perbatasan ditembak dan terluka parah oleh seorang Palestina selama kerusuhan di sepanjang perbatasan Gaza pada hari Sabtu.
41 warga Palestina juga terluka selama kerusuhan pada hari Sabtu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News