GenPI.co - Anggota DPR RI Fadli Zon blak-blakan merespons pernyataan dari pihak Badan Intelijen Negara (BIN) terkait pemilihan kata yang digunakan saat merespons kemenangan Taliban di Afghanistan.
Hal tersebut diungkapkan Fadli Zon itu dalam cuitan di akun Twitter miliknya.
Politikus Partai Gerindra itu membeberkan, jika hal tersebut hanya akal-akalan BIN.
Fadli Zon menilai, pihak BIN melakukan kesalahan dalam melakukan pemilihan kata yang disampaikan ke publik.
"Jangan ngeleslah, bilang saja salah. Menyusup itu infiltrasi, berkomunikasi itu ngobrol," tegas Fadli Zon dikutip GenPI.co, Jumat (3/9).
Dalam cuitan tersebut, Fadli Zon juga memperingatkan BIN untuk berhati-hati dalam bertutur kata terutama di depan publik.
"BIN tak boleh gegabah bicara ke publik," jelas Fadli Zon.
Apalagi, invasi Taliban ke Kabul menjadi perhatian internasional, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, setiap pihak yang terlibat dengan Taliban akan mendapatkan respons yang sensitif.
Oleh sebab itu, Fadli Zon mempertanyakan perbincangan BIN tersebut dilakukan dengan siapa ketika berdalih bahwa penyusupan yang mereka lakukan bukan suatu infiltrasi.
"Jadi "ngobrol" dengan siapa di Taliban?" tanya Fadli Zon.
Sebelumnya, Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menggunakan kata menyusup dalam berbicara terkait tindakannya dengan Taliban.
Kata menyusup tersebut kemudian menjadi perbincangan di sejumlah kalangan.
Karena ramainya perbincangan tersebut, Wawan Hari Purwanto menyebutkan jika maksud dari menyusup yaitu berkomunikasi, bukan dalam artian infiltrasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News