Amerika Setop Jadi Polisi Dunia, Biden Bagaimana?

05 September 2021 10:15

GenPI.co - Analisis pakar dunia bikin kaget. Amerika disebut mulai setop jadi polisi dunia. Sikap Joe Biden dinilai menjadi pemicu utamanya. 

Presiden Amerika Serikat (AS) itu dinilai sudah memerlihatkan gelagat berhentinya Amerika sebagai polisi dunia.

Itu muncul setelah Biden menarik pasukannya dari Afghanistan pada awal pekan ini.

BACA JUGA:  Kritik Putin Sungguh Tajam, Amerika Serikat Dibuat Tersudut

Tricia Bacon, pakar kontra-terorisme di departemen hukum Universitas Amerika, menilai reputasi AS akan tercoreng di mata sekutu.

Utamanya karena kekacauan proses evakuasi dari Afghanistan, pekan lalu.

BACA JUGA:  Iran Ikut Kuasai Mesin Perang Amerika, Kok Bisa?

"Wajar jika penarikan pasukan AS dari Afghanistan membuat sekutu menjadi frustrasi karena koordinasi antara Joe Biden dengan sekutu berjalan kurang baik," ujar Bacon.

Sementara itu, direktur penelitian dari Pusat Arab di Washington, Imad Harb, mengatakan bahwa sekutu-sekutu AS di Arab juga kemungkinan akan mempertanyakan kredibilitas AS.

BACA JUGA:  Taliban dan China Kian Mesra, Amerika Bagaimana?

"Rezim Arab yang terbiasa dengan hubungan dekat dengan Amerika Serikat harus khawatir dengan apa yang terjadi di Afghanistan," katanya.

Seorang pengajar di Universitas Hukum Marquette, Charles Franklin, melihat gelagat ini setelah melihat Biden menyampaikan pidato mengenai penarikan pasukan itu.

Dalam pidato, mengatakan bahwa "Amerika telah kembali."

Joe Biden menegaskan bahwa pemerintahannya bertekad mengakhiri kehadiran Amerika Serikat tak hanya Afghanistan, tapi juga negara lain.

"Hak asasi manusia akan menjadi pusat kebijakan luar negeri kami, tetapi cara untuk melakukannya bukanlah melalui pengerahan militer tanpa akhir. Strategi kami harus berubah," ujar Biden.

Charles Franklin menganggap arah kebijakan Biden untuk berhenti menjadikan AS sebagai "polisi dunia" ini sebenarnya mirip dengan Trump yang memang ingin fokus ke dalam negeri.

"Ketika Joe Biden mengumumkan bahwa ini saatnya untuk mengakhiri perang selamanya itu bisa dengan mudah dikatakan seperti Trump," ujar Franklin.

Dia kemudian berkata, "Saat ini publik memang tidak lagi memiliki minat untuk peran internasional yang besar, tentu saja tidak seperti yang dimainkan AS pada 1950-an-1990-an."

Meski demikian, para pakar melihat perbedaan mendasar antara fokus Biden dan Trump.

Sementara Trump bak ingin mengisolasi AS, Biden tetap mau bersekutu dengan negara-negara lain. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co