GenPI.co - Kelompok militan Palestina di Jalur Gaza dilaporkan menembakkan satu roket ke Israel pada Jumat (10/9) malam.
Meski berhasil dicegat oleh Iron Dome, namun roket itu memicu sirene peringatan di wilayah Eshkol dan penduduk setempat melaporkan mendengar beberapa ledakan.
Belum ada laporan tentang cedera atau kerusakan terkait serangan tersebut.
Tembakan roket itu datang segera setelah Israel menangkap dua dari 6 tahanan Jihad Islam yang melarikan diri dari penjara dengan keamanan tinggi pada hari Senin (6/9) lalu.
Serangan itu juga terjadi beberapa jam setelah gagalnya kesepakatan antara Qatar dan Otoritas Palestina terkait 500 juta dolar bantuan ke Gaza.
Utusan Qatar Mohammed al-Emadi mengatakan kesepakatan itu batal karena mekanisme yang disepakati awal pekan ini di mana bank-bank Otoritas Palestina akan mentransfer uang kepada karyawan Hamas tidak lagi menjadi pilihan.
Dia mengatakan bank-bank menolak untuk ambil bagian karena khawatir mereka dapat menjadi sasaran sanksi karena mentransfer uang ke Hamas.
Runtuhnya kesepakatan itu diperkirakan akan semakin mengobarkan ketegangan antara Israel dan Hamas, yang sering meningkatkan provokasi dalam upaya untuk menekan Israel agar mengizinkan masuknya uang.
Namun, ada juga kemungkinan bahwa roket tersebut ditembakkan oleh Jihad Islam Palestina.
Sebab, serangan itu terjadi tepat setelah Israel mengumumkan telah menangkap dua dan 6 tahanan Jihad Islam yang keluar dari penjara Gilboa pada hari Senin (6/9).
Hamas juga memuji upaya pelarian kedua tahanan itu, dengan mengatakan bahwa menangkap kembali mereka tidak akan “melanggar keinginan mereka.”
Juru bicara Hamas Abd al-Latif al-Qanou para tahanan itu meraih kehormatan dengan keberhasilan operasi pelarian mereka mempermalukan Israel dan menghancurkan prestisenya.
“Menangkap mereka tidak akan menghapus rasa malu pendudukan, juga tidak akan menghancurkan keinginan [kedua tahanan]. Suatu hari mereka akan bebas di luar jeruji sipir,” katanya.(TOI)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News