Prancis Marah Besar, Joe Biden Dianggap Menikam dari Belakang

17 September 2021 13:55

GenPI.co - Prancis marah besar pada hari Kamis (16/9)dan menuduh Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertindak brutal dengan menikam dari belakang seperti pendahulunya Donald Trump.

Hal tersebut  setelah Paris disingkirkan dari kontrak ekspor pertahanan bersejarah untuk memasok Australia dengan kapal selam.

Diketahui, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia mengumumkan bahwa mereka akan membangun kemitraan keamanan untuk Indo-Pasifik.

BACA JUGA:  Miris! Ratusan Diplomat Afghanistan Kini Makin Tak Jelas Nasibnya

Kesepakatan ini akan membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir AS sekaligus membatalkan kesepakatan kapal selam rancangan Prancis senilai $40 miliar.

“Keputusan brutal, sepihak, dan tak terduga ini mengingatkan saya pada apa yang dulu dilakukan Mr.Trump,” kata Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian kepada radio franceinfo.

BACA JUGA:  Laporan Mengerikan CIA Soal Afghanistan, AS di Bawah Ancaman Maut

Dia blak-blakan mengungkapkan kegusaranya dan menyebut langkah itu tidak dilakukan antarsekutu.

Ketegangan terbaru ini oleh para pengamat disebut sebagai putaran dramatis terbaru dalam persaingan pembuat kapal angkatan laut yang bertempur selama bertahun-tahun untuk mendapatkan kesepakatan ekspor senjata tunggal terbesar di dunia.

BACA JUGA:  Australia Dapat Kapal Selam Nuklir, China dan Prancis Meradang

Pada tahun 2016, Australia telah memilih pembuat kapal Prancis Naval Group untuk membangun armada kapal selam baru senilai 40 miliar dolar AS.

Armada baru ini untuk menggantikan kapal selam Collins yang berusia lebih dari dua dekade.

Dua pekan sebelumnya, menteri pertahanan dan luar negeri Australia telah mengonfirmasi kembali kesepakatan itu ke Prancis.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga memuji kerjasama selama beberapa dekade di masa depan ketika menjamu Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada bulan Juni.

“Itu tusukan dari belakang. Kami menciptakan hubungan kepercayaan dengan Australia dan kepercayaan itu telah rusak,” kata Le Drian.

Hubungan Prancis dengan Amerika Serikat memburuk selama kepresidenan Trump, yang sering mengganggu sekutu Eropa dengan menuntut mereka meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka untuk membantu NATO sambil menjangkau musuh seperti Rusia dan Korea Utara.

Para diplomat mengatakan ada kekhawatiran dalam beberapa bulan terakhir bahwa Biden tidak berterus terang dengan sekutu Eropanya.

Kedutaan Besar Prancis di Washington mengatakan membatalkan acara gala terkait hubungan Prancis-AS pada hari Jumat setelah acara hari itu.

Hubungan Prancis dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga memburuk karena keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Tindakan Washington di Australia kemungkinan akan semakin mempererat hubungan transatlantik, kata para analis politik. 

Sementara Uni Eropa akan meluncurkan strategi Indo-Pasifik pada hari Kamis dan Paris siap untuk menjadi presiden Uni Eropa.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co