Korea Utara ikut Merasa Terusik, Ancaman pun Dilontarkan

21 September 2021 07:25

GenPI.co - Korea Utara ikut merasa terusik dengan aliansi baru Amerika Serikat, Inggris dan Australia di kawasan Indo-Pasifik.

Kementerian Luar Negeri negara itu pada hari Senin (20/9) mengatakan bahwa kontrak kapal selam Australia dan AS melalui aliansi tersebut dapat memicu “perlombaan senjata nuklir” di wilayah itu.

"Ini adalah tindakan yang sangat tidak diinginkan dan berbahaya yang akan mengganggu keseimbangan strategis di kawasan Asia-Pasifik dan memicu rantai perlombaan senjata nuklir," kata media pemerintah Korea Utara KCNA mengutip seorang pejabat kementerian luar negeri.

BACA JUGA:  New York Times Bikin Laporan Soal Aksi Mossad, Iran pun Membantah

Pekan lalu, AS mengumumkan pakta keamanan tiga arah baru dengan Australia dan Inggris, sebagai bagian dari kemitraan strategis di mana kapal selam nuklir Amerika akan dipasok ke Canberra.

"Ini menunjukkan bahwa AS adalah pelaku utama yang menggulingkan sistem non-proliferasi nuklir internasional," tambah pejabat itu.

BACA JUGA:  Prancis Kembali Peringatkan Australia, Pernyataannya Keras!

Aliansi pertahanan Australia-AS-Inggris secara luas dipandang bertujuan untuk melawan kebangkitan China.

"Sikap kesepakatan ganda AS semakin jelas setelah munculnya pemerintahan baru… secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas dunia,” kata pejabat kementerian Korea Utara.

BACA JUGA:  Ketegangan AS-Prancis Meningkat, Macron dan Bicen akan Bicara

Pejabat itu menambahkan bahwa Korea Utara pasti akan mengambil tindakan balasan yang sesuai jika itu bahkan berdampak kecil pada keamanan negara negaranya.

Meski melakukan protes, Korut yang bersenjata nuklir menembakkan dua rudal ke laut Rabu (14/9) pekan lalu. 

Sementara Seoul berhasil menguji tembak rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) beberapa jam setelahnya .

Pengujian yang dilakukan oleh Korsel merupakan kemajuan strategis bagi Seoul. Negara itu telah memperkuat kemampuan militernya untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara

Namun dalam pernyataan terpisah yang dibawa oleh KCNA pada hari Senin, kepala badan ilmu pertahanan Korea Utara menyebut SLBM yang baru dikembangkan Seoul sebagai pekerjaan yang canggung yang tidak memiliki teknologi kunci.

“SLBM buatan dalam negeri yang diluncurkan oleh Korea Selatan tidak akan dapat berfungsi sebagai sarana atta yang efektif,” lapor KCNA.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co