Ngeri! ISIS-K Menyerang Sebuah Rumah Sakit, 19 Orang Tewas

03 November 2021 07:25

GenPI.co - Kelompok teror ISIS-Khrosan (ISIS-K)  kembali menunjukkan kekejamannya dengan menyerang sebuah rumah sakit militer di Kabul, Afghanistan. 

Sedikitnya 19 orang tewas dan 50 lainnya luka-luka dalam serangan itu dan menjadi  kekejaman terbaru yang mengguncang Afghanistan sejak Taliban merebut kekuasaan.

ISIS-K, mengatakan dalam sebuah pernyataan di saluran Telegramnya bahwa “lima pejuang kelompok Negara Islam melakukan serangan terkoordinasi secara simultan” di situs yang luas itu.

BACA JUGA:  Antisipasi AUKUS, Indonesia Ada Di Jalur yang Benar

"Pemberontak ISIS ingin menargetkan warga sipil, dokter dan pasien di rumah sakit," kata juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid.

Dia mengeklaim bahwa pasukan Taliban telah memukul mundur serangan itu dalam waktu 15 menit.

BACA JUGA:  DIrektur CIA William Burns Terbang ke Moskow, Ada Urusan Apa?

Mujahid mengatakan,  "pasukan khusus" Taliban diturunkan ke atap rumah sakit dari salah satu helikopter yang disita kelompok itu dari bekas pemerintah Afghanistan yang didukung AS.

Serangan maut itu dimulai ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan bom di dekat pintu masuk fasilitas tersebut. 

BACA JUGA:  Larangan Baru Pemerintah Taliban, Bikin Afghanistan Makin Kolaps

Orang-orang bersenjata kemudian masuk ke halaman rumah sakit, menembakkan senjata mereka.

"Sembilan belas mayat dan sekitar 50 orang terluka telah dibawa ke rumah sakit di Kabul," kata seorang pejabat kementerian kesehatan yang meminta tidak disebutkan namanya kepada AFP.

Juru bicara Taliban mengecilkan jumlah kematian, tetapi menegaskan bahwa dua anggota Taliban, dua wanita dan seorang anak telah tewas di luar rumah sakit.

Seorang wanita yang terperangkap di rumah sakit ketika serangan dimulai mengatakan kepada AFP bagaimana dia dan temannya "merasa kami akan mati, bahwa hidup kami akan berakhir".

Rowana Dawari, seorang penyair dan dosen di Kabul mengatakan kepada AFP bahwa ada ledakan di pintu. 

"Daesh (ISIS) datang dan mulai menembak, kami terjebak. Kami mendengar tembakan, kaca pecah. Kami mengunci diri di kamar mandi," katanya, merujuk pada ISIS dengan nama lokalnya.

ISIS telah mengklaim empat serangan korban massal sejak pengambilalihan Taliban pada 15 Agustus.

Serangan tersrbut termasuk ledakan bom bunuh diri yang menargetkan masjid-masjid Muslim Syiah yang dianggap bidat.

Serangan 2017 juga diklaim oleh ISIS, dan Taliban membantah bertanggung jawab.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co