GenPI.co - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memantau varian ganas Covid-19 dengan nama silsilah ilmiah B.1.1.529 yang muncul di Afrika Selatan.
Bandan itu mengadakan "pertemuan khusus" hari ini untuk membahas apakah strain yang sangat bermutasi ini akan menjadi varian yang menarik atau varian yang menjadi perhatian.
Varian terbaru adalah versi yang paling banyak bermutasi yang ditemukan sejauh ini.
Pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada awal minggu ini, varian ini telah menyebar ke negara-negara tetangga, termasuk Botswana, di mana dilaporkan telah terdeteksi pada orang yang divaksinasi lengkap.
Varian baru ini dianggap oleh para ilmuwan sebagai penyebab jumlah lonjakan mutasi yang sangat tinggi.
Ini juga menjadi tanda bahwa virus lebih kebal terhadap vaksin, meningkatkan penularannya, dan menyebabkan gejala COVID-19 yang lebih parah.
"Ada kurang dari 100 sekuens genom utuh yang tersedia. Kami belum tahu banyak tentang ini,” kata Maria Van Kerkhove Epidemiolog Penyakit Menular dan Pimpinan Teknis Covid-19 di WHO dalam sesi tanya jawab virtual, Kamis (25/11).
Dia mengatakan, yang saat ini pihaknya ketahui adalah varian baru ini memiliki banyak mutasi.
“Dan yang menjadi perhatian adalah ketika Anda memiliki begitu banyak mutasi, yang dapat berdampak pada bagaimana virus berperilaku," tambahnya.
Dia mengatakan saat ini para peneliti sedang berkumpul untuk memahami di mana mutasi dan lonjakan protein ini dan apa artinya itu bagi diagnostik, terapi, dan vaksin Covid-19.
Kerkhove mengatakan rekan-rekan WHO di Afrika Selatan berencana untuk melakukan studi netralisasi.
“Ini akan memakan waktu beberapa minggu bagi kita untuk memahami apa dampak varian ini terhadap vaksin potensial,” kata dia
Setelah hampir empat bulan mengalami penurunan berkelanjutan, kasus Covid-19 pada populasi umum di Afrika telah meningkat.
Untuk pertama kalinya sejak puncak gelombang ketiga pada Agustus, kasus di Afrika Selatan telah meningkat, melonjak 48 persen dalam pekan yang berakhir pada 21 November dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Sampai saat ini, lebih dari 227 juta dosis vaksin telah diberikan di Afrika. Pada 39 negara yang memberikan data, 3,9 juta dosis telah diberikan kepada petugas kesehatan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News