Ramalan Malapetaka China Bikin Geger Dunia, Indonesia Waspada

30 November 2021 13:05

GenPI.co - Ramalan malapetaka dari China kembali bikin geger dunia. Banyak negara yang gelisah dan pasang kuda-kuda. Indonesia sampai ikutan waspada.

Ramalan ini bak tsunami petaka. Efeknya bisa sangat merusak. Dan sendi-sendi yang kena dampaknya bisa sangat luas.

Semua ini bermula dari munculnya varian baru covid-19, B.1.1.529.

BACA JUGA:  Aksi Menegangkan AU Taiwan, Pesawat-pesawat China Dibeginikan

Varian baru yang diberi nama Omicron ini dianggap sangat mengkhawatirkan. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi memasukan varian baru B.1.1.529 atau omicron menjadi variant of concern atau VOC (varian yang mengkhawatirkan).

BACA JUGA:  China Ampun-ampunan, Perkiraan 630 Ribu Kasus Baru per Hari

Omicron yang pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan (Afsel) memiliki banyak strain atau mutasi dibandingkan varian Alpha, Beta dan Delta.

Munculnya varian baru B.1.1.529 ini membuat banyak negara ketar-ketir dan menutup perbatasan.

BACA JUGA:  AS Jalankan Strategi Baru di Indo-Pasifik , China Bisa Terancam

Langkah ketat juga diyakini dilakukan China. Para analis mengatakan China dapat kembali memperketat aturan nol covid mereka saat ini.

Strategi nol covid milik China ini berdampak sangat luas. Efeknya sangat luas.

Dari mulai jasa, perdagangan, logistik, teknologi, sampai keuangan bakal terpukul sangat parah.

Hal yang sulit dihindari mengingat ada pembatasan mobilitas warga yang sangat luas.

Dan saat ini, China menjadi salah satu negara raksasa yang sangat memengaruhi ekonomi dunia.

Banyak negara yang ingin berdamai dengan virus ini dan mencabut beberapa pembatasan.

Tapi China justru sebaliknya. Negara lain akhirnya ikut kena imbasnya.

Saat China sakit, semua negara di dunia bisa ikutan loyo. Pasar global langsung bereaksi negatif.

"Penyebaran varian yang sangat mudah menular pada akhirnya dapat membuat strategi tidak dapat dipertahankan. Pihak berwenang lebih cenderung melakukan pembatasan berlipat ganda," kata Mark Williams, kepala ekonom Asia di Capital Economics.

Dia mengutarakan itu dalam sebuah catatan, Selasa (30/11/2021).

"Lockdown lokal secara berulang akan terus memukul aktivitas secara langsung. Sementara kekhawatiran ditandai sebagai kontak dekat akan membuat banyak orang tetap di rumah," tambahnya.

Strategi nol covid China sendiri melibatkan penguncian massal di mana-mana.

Ini juga mencakup pengujian ekstensif, perbatasan yang sangat terkontrol atau tertutup, serta sistem pelacakan kontak yang kuat dan mandat karantina.

Negara adidaya itu juga telah menerapkan pemeriksaan ketat di pelabuhannya, termasuk memantau kapal dan kargo.

Dengan varian baru, kemungkinan pengetatan tindakan akan memukul kapasitas eksportir.

"Untuk eksportir, kontrol ketat terhadap kru udara dan pengiriman serta kemungkinan penutupan pelabuhan akan membatasi kapasitas mereka untuk memenuhi pesanan," kata Williams.Direktur pelaksana di perusahaan investasi Hong Kong Nan Fung Trinity, Helen Zhu.

Datangnya Omicron membuat dunia kian gelisah. China diprediksi akan makin meluaskan pembatasan terhadap aktivitas warga.

"Jika Omicron ternyata menjadi ancaman besar, saya pikir China pasti akan terus memperpanjang periode isolasi," katanya.

Dalam sebuah laporan Senin, Morgan Stanley mengatakan strain Omicron baru dapat menyebabkan penundaan pergerakan roda ekonomi dunia.

Tidak hanya di China, tetapi juga di Hong Kong dan Taiwan. Dan negara-negara lainnya, termasuk Indonesia, diyakini bakal ikut kena imbasnya.

"Dampak ekonomi jangka pendek kemungkinan akan terbatas. Ini menunda rebound yang lebih kuat dalam pertumbuhan konsumsi," tulis para ekonom bank. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co