Terkuak Siasat Israel dan AS Soal Serangan Rahasia Terhadap Iran

12 Desember 2021 10:30

GenPI.co - Israel dikabarkan berkonsultasi dengan Amerika Serikat sebelum melakukan serangan rahasia terhadapl Iran awal tahun ini.

New York Times melaporkan Sabtu (11/12), serangan tersebut terjadi pada Juni lalu, yakni fasilitas yang memproduksi sentrifugal untuk memperkaya uranium.

Konsultasi kedua sekutu itu juga terkait serangan pada bulan September terhadap pangkalan rudal Iran

BACA JUGA:  Vladimir Putin Mendadak Bersuara Lantang , Sebut Soal Genosida

Laporan itu mengatakan bahwa setelah konsultasi, Gedung Putih memuji pemerintah Perdana Menteri Naftali Bennett.

Sebab, Bennett  karena jauh lebih transparan dengan AS daripada mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu.

BACA JUGA:  Kekuatan Taliban di Pakistan Mengerikan, Negara Bisa Kolaps

Laporan New York Times didasarkan pada percakapan dengan lebih dari selusin pejabat Amerika dan Israel. 

Namun hingga kini Israel belum secara terbuka menerima tanggung jawab atas salah satu serangan itu.

BACA JUGA:  Myanmar Mendadak Sepi, Seolah Kota Bagai Tak Berpenghuni

Namun laporan itu mengatakan ada peningkatan ketegangan antara Washington dan terkait efektifitas serangan terhadap Iran itu.

Israel percaya program nuklir Teheran telah mengalami kemunduran, Namun benerapa pejabat  AS menilai bahwa sabotase berarti bahwa Iran sedang membangun kembali fasilitasnya dengan teknologi yang lebih mutakhir.

Laporan itu juga mengatakan Yerusalem khawatir jika kesepakatan nuklir dicapai dengan Iran, Washington akan berusaha mencegah Israel melakukan serangan lebih lanjut. 

Pejabat Israel dikatakan mencari jaminan dari AS bahwa mereka akan dapat terus mengambil tindakan jika diperlukan.

Seorang pejabat senior intelijen Israel mengatakan kepada surat kabar itu bahwa operasi sabotase di situs militer Iran telah menyebabkan "paranoia yang melumpuhkan di puncak pemerintahan Iran." 

Namun, banyak pejabat Amerika percaya bahwa taktik itu tidak efektif atau hanya "memotong rumput" — yaitu mungkin memperlambat program nuklir, tetapi tidak akan menghentikannya.

Sementara itu, laporan tersebut mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Benny Gantz dan kepala Mossad David Barnea telah mengakhiri perjalanan mereka ke Washington minggu ini "khawatir" bahwa AS akan menyetujui kesepakatan lemah yang akan memungkinkan Iran untuk melanjutkan program nuklirnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co