Kekuatan Milenial Guncang Chili, Presiden Barunya Masih Belia

20 Desember 2021 09:25

GenPI.co - Kekuatan milenial menunjukkan kedigdayaannya di Chili setelah sayap kiri Chili Gabriel Boric memenangkan pemilihan presiden putaran kedua negara itu pada hari Minggu (19/12).

Gabriel Boric adalah representasi kaum muda di negara itu. Usianya masih belia, baru 35 tahun tapi sudah berhasil meraup dukungan mayoritas rakyat negara Amerika Selatan itu

Menangnya Boric mengakhiri kebangkitan besar bagi sayap kiri progresif negara itu yang telah meningkat sejak protes meluas mengguncang Chili sejak dua tahun lalu.

BACA JUGA:  Presiden Venezuela Menyanjung Indonesia Setinggi Langit

Di pusat kota Santiago, para pendukung bersorak, berpelukan dan mengibarkan bendera dengan gambar Boric.

Ada bendera pelangi kelompok LGBT yang telah mendukung kebijakan inklusif sosialnya serta rencana untuk merombak model ekonomi Chili yang berorientasi pasar.

BACA JUGA:  Israel ketar-ketir, Amukan Varian Omicron Memukul Keras!

"Kita berhasil!" Paola Fernandez yang berusia 39 tahun berkata sambil menangismemeluk putrinya.

Dia menambahkan bahwa dirinya bahagia karena kebijakan progresif Boric.

BACA JUGA:  Dua Roket Memelesat di Langit Baghdad, Sasarannya Tak Main-main

Dengan lebih dari 99% suara telah dihitung, Boric, yang memimpin koalisi sayap kiri yang luas, memperoleh 55,86% suara.

Dia menumbangkan saingannya Jose Antonio Kast dari sayap kanan yang meraih 44,14% suara.

"Saya baru saja berbicara dengan @gabrielboric dan mengucapkan selamat kepadanya atas kesuksesannya yang luar biasa. Mulai hari ini dia adalah Presiden terpilih Chili dan dia pantas mendapatkan semua rasa hormat dan kerja sama konstruktif kita. Chili selalu yang pertama," kata Kast di Twitter.

Protes pada tahun 2019 menyoroti ketidaksetaraan ekonomi dan memicu perombakan konstitusi secara resmi.

"Saya akan menjadi presiden dari semua orang Chili," kata Boric dalam panggilan telepon dengan Presiden sayap kanan-tengah Sebastian Pinera, yang akan mundur pada Maret.

Boric, yang menjadi terkenal memimpin protes mahasiswa pada tahun 2011 untuk menuntut pendidikan yang lebih baik dan lebih terjangkau.

Dia menulis dalam sebuah surat terbuka pada hari Sabtu(18/12)  bahwa pemerintahnya akan membuat perubahan yang diminta oleh rakyat Chili dalam pemberontakan sosial tahun 2019.

Protes-protes itu, yang berlangsung berbulan-bulan dan terkadang berubah menjadi kekerasan, memicu proses formal untuk menyusun ulang konstitusi Chili.(Reuters).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co