Rusia Berseru Nyaring, Kubu Barat Makin Ketar-ketir

23 Februari 2022 01:20

GenPI.co - Rusia pada hari Selasa (21/2) berseru nyaring kepada negara-negara lain untuk  mengikuti jejaknya dalam mengakui kedaulatan 2 republik separatis Ukraina timur.

Seruan itu sehari setelah Presiden Vladimir Putin melakukannya dan memerintahkan tentara Rusia untuk mengirim pasukan ke sana sebagai "penjaga perdamaian."

"Rusia meminta negara-negara lain untuk mengikuti teladannya," kata kementerian luar negeri Moskow dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA:  Ngeri, Terkuak Daftar Target Pembunuhan Rusia Saat Invasi Ukraina

Kementerian itu menambahkan bahwa pengakuan Moskow terhadap kelompok separatis - yang dikutuk oleh Barat - memang tidak mudah, tetapi satu-satunya langkah yang mungkin.

Keputusan Putin untuk mengakui pemberontak, kata kementerian luar negeri, didikte terutama oleh pertimbangan kemanusiaan.

BACA JUGA:  Pidato Putin Bikin Ekonomi Berguncang, Harga Minyak langsung Naik

Tujuannya dimaksudkan untuk menjadi jaminan bagi kehidupan yang damai di wilayaah Donetsk dan Lugansk.

Putin mengumumkan keputusannya untuk mengakui wilayah separatis setelah pidato nasional selama satu jam pada Senin (20/2) malam.

BACA JUGA:  Tak Tahan dengan Manuver Rusia, AS dan Sekutu Lakukan ini

Beberapa jam kemudian, dia mengeluarkan perintah kepada tentara Rusia untuk mengirim pasukan sebagai "penjaga perdamaian" ke Ukraina timur.

Pengakuan itu secara efektif mengubur proses perdamaian rapuh yang mengatur konflik di Ukraina timur, yang dikenal sebagai kesepakatan Minsk.

Namun dalam pernyataannya, Moskow mengatakan bahwa Kyiv tidak pernah bermaksud untuk menghormati perjanjian Minsk.

"Faktanya, Kyiv sudah lama menarik diri dari perjanjian Minsk, secara terbuka menyabotase implementasinya," kata pernyataan itu.

Parlemen Rusia pada Selasa menandatangani perjanjian persahabatan Putin dengan republik-republik separatis.

Putin mengakui separatis meskipun Barat berulang kali memperingatkan dia untuk tidak melakukannya.

Koalisi barat juga  mengancam Moskow dengan tanggapan sanksi besar-besaran.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co