Power Ukraina Makin Dahsyat, dari Jet Tempur Baru Hingga Molotov

28 Februari 2022 14:25

GenPI.co - Power Ukraina makin dahsyat dalam melawan invasi Rusia lantaran pasokan jet tempur baru dari negara-negara Uni Eropa (UE)

Kepala Bijakan Luar negeri UE Josep Borrell, Minggu mengatakan bahwa pihaknya akan jet tempur ke Ukraina atas permintaan Kyiv.

Dengan begitu, negara pimpinan Volodymyr Zelenksiy itu mampu melawan serangan udara dan darat Rusia.

BACA JUGA:  Pasukan Khusus Chechnya KO di Ukraina, Jenderal Top ikut Tewas

"Kami akan menyediakan jet tempur yang merata. Kami tidak hanya berbicara tentang amunisi. Kami menyediakan senjata yang lebih penting untuk berperang," katanya dalam konferensi pers.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba telah mengatakan kepada Uni Eropa mereka membutuhkan jenis jet tempur yang dapat dioperasikan oleh tentara Ukraina.

BACA JUGA:  Vladimir Putin Ancam Siagakan Pasukan Nuklir, NATO dan AS Ngamuk

“Beberapa negara anggota memiliki jenis pesawat ini," kata Borrell.

Sementara itu, perlawanan rakyat Ukraina terhadap invasi Rusia juga menggelora dengan hebat.

BACA JUGA:  Volodymyr Zelenskiy: Pelawak yang Menjadi Mimpi Buruk Putin

Di bagian industri kota utama Ukraina barat Lviv, karyawan di tempat pembuatan bir Pravda telah beralih dari memproduksi bir ke bom molotov.

Lviv sendiri adalah kota bersejarah yang disebut sebagai benteng identitas Ukraina.

Kota itu terletak di dekat perbatasan Polandia dan dikhawatirkan tank Rusia pada suatu saat akan meluncur ke ksana.

"Anda harus menunggu kainnya terendam dengan baik. Jika sudah, itu artinya bom molotov sudah siap," kata salah satu karyawan sambil tersenyum.

Yuriy Zastavny, pemilik tempat pembuatan bir, menyebut memproduksi bom molotov adalah yang bisa mereka lakukan mungkin terkesan konyol saat berhadapan dengan tank.

"Kami melakukan ini karena seseorang harus melakukannya. Kami memiliki keterampilan, kami mengalami revolusi jalanan pada tahun 2014," kata Zastavny.

Tahun 2014 adalah momen pemberontakan pro-Barat Kyiv yang menggulingkan rezim yang didukung Kremlin.

"Saat itu kami harus membuat dan menggunakan bom molotov," katanya.

Dia mengatakan ide itu datang dari salah satu karyawannya, yang banyak di antaranya ikut serta dalam revolusi 2014.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co