Perang Rusia dan Ukraina Mereda, China Bawa Harapan Baru ke Dunia

10 Maret 2022 00:20

GenPI.co - Di saat perang Rusia dan Ukraina mulai mereda, China bawa harapan baru ke dunia.

Harapan baru yang dibawa dari China berupa bantuan kemanusiaan senilai 5 juta yuan atau sekitar Rp11,3 miliar ke Ukraina.

Bantuan kemanusiaan itu datang secara langsung dari China, melalui aksi Palang Merah China (RCSC).

BACA JUGA:  China Ngamuk ke Amerika Serikat, Perang Rusia dan Ukraina Panas

Hal tersebut dikonfirmasi secara langsung oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Rabu (9/3).

"Atas permintaan pihak Ukraina, RCSC akan memberikan bantuan kemanusiaan senilai 5 juta yuan ke Ukraina," ucapnya.

BACA JUGA:  Di Tengah Perang Rusia dan Ukraina, China Lakukan Manuver Senyap

Tak hanya itu, Zhao juga memaparkan bahwa lebih dari seratus pelajar China telah dievakuasi dengan selamat dari kawasan berisiko di Sumy, Ukraina.

Sampai saat ini, Zhao menjelaskan bila mayoritas warga negara China telah dievakuasi dari Ukraina, yang kini sedang menjadi sasaran operasi militer Rusia.

BACA JUGA:  Bantai China, Jonatan Christie Bisa Menang Mudah di German Open

"Saya ingatkan sekali lagi kepada beberapa orang yang masih tersisa di Ukraina untuk tetap memperhatikan keselamatan jiwa, waspada, dan siaga penuh serta tetap menjalin kontak dengan kedutaan besar dan konsulat jenderal China di Ukraina," ujarnya.

Menurut Zhao, bantuan yang terdiri dari makanan, kebutuhan sehari-hari, dan perlengkapan lain dikirimkan langsung dari Beijing.

Tentu saja bantuan dari China ini seakan memberikan harapan baru untuk dunia, berupa perdamaian usai konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Seperti diketahui, China sendiri dikenal memiliki hubungan yang baik dengan Rusia, sedangkan pihak barat bersama NATO berada di kubu Ukraina.

Bantuan yang datang dari China itu terjadi seiring dengan kondisi perang antara Rusia dan Ukraina yang sudah mulai mereda.

Pasalnya, Presiden Ukraina yakni Volodymyr Zelenskiy bersedia untuk berunding dengan pihak Rusia dan tidak lagi berkeinginan kuat bergabung ke NATO.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co