GenPI.co - Rusia mengakui kematian 2 tentara senior di Ukraina, yakni Mayor Alexei Vorsyuchenko dan Sersan Pavel Bogatyrev dari Divisi Serangan Udara ke-76 VDV.
Melansir Mirror, Selasa (15/3), pengakuan itu mengikuti konfirmasi Presiden Vladimir Putin sebelumnya tentang kematian Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky juga di Ukraina
Sukhovetsky adalh seorang penerjun payung top dalam pasukan invasi Vladimir Putin, diduga telah dibunuh oleh penembak jitu selama perang di Ukraina.
Sukhovetsky adalah jenderal Rusia pertama yang meninggal, dengan Putin mengonfirmasi kematiannya dalam pidato delapan hari setelah invasi.
Christo Grozev, direktur eksekutif outlet jurnalisme investigasi Bellingcat, mengatakan bahwa konfirmasi kematiannya akan menjadi "demotivasi utama" bagi pasukan Rusia.
Terlepas dari jumlah komandan Rusia yang hilang - rezim Putin menyatakan bahwa aksi militer Rusia di Ukraina tidak sama dengan perang.
Sementara itu di dalam negeri Putin juga dilaporkan telah berusaha meyakinkan rakyatnya bahwa pasukan penyerang hanya melakukan latihan khusus.
Berbicara melalui telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pekan lalu, dia menolak laporan serangan yang dipimpin Moskow terhadap gedung apartemen, sekolah dan rumah sakit sebagai "palsu".
Kremlin juga mengatakan bahwa dugaan serangan udara yang sedang berlangsung di Kyiv dan kota-kota besar lainnya adalah propaganda palsu yang kotor.
Di lain pihak, Kementerian Pertahanan Ukraina mengeklaim 150 tentara Rusia tewas setelah mencoba menguasai kota pelabuhan selatan.
Pihak berwenang Ukraina pada mengatakan mereka telah menangkis serangan oleh pasukan Rusia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News