GenPI.co - Perdana Menteri Australia Scott Morrison menegaskan pihaknya telah mampu menghentikan infiltrasi China ke kepulauan Pasifik melalui pembicaraan mingguan dengan para pemimpin di sana dan menawarkan bantuan vaksin.
Sebelumnya, kekhawatiran ambisi militer China terhadap wilayah itu muncul setelah Beijing mengerahkan polisi dan alat anti kerusuhan ke Pulau Solomon.
Bahkan, Menteri Amerika Serikat Antony Blinken mengumumkan pada bulan lalu, AS akan membuka kedutaan besar di Pulau Solomon dalam menanggapi ancaman tersebut.
Morrison mengatakan China sudah sangat jelas bercita-cita untuk membangun pangkalan militer di kepulauan Pasifik, tetapi itu tidak terjadi.
Hal ini juga terjadi di tengah perang Rusia dan Ukraina berlangsung.
"Saya berbicara dengan para pemimpin Pasifik setiap minggu dan itu memastikan kami dapat memblokade kehadiran China ke dalam wilayah Pasifik," ujar dia dalam wawancara televisi dengan Nine’s Weekend Today, dikutip dari Antara, Rabu (16/3/2022)
Australia tetaplah pemberi bantuan terbesar dalam sejarah kawasan kepulauan tersebut.
Meskipun China kini telah meningkatkan pinjaman dan bantuan infrastruktur dan menyediakan peralatan militer ke pusat regional Fiji.
Seebelumnya, China menyamapaikan Australia dan AS telah menghidupkan kembali mentalitas Perang Dingin.
Ketegangan antara Australia dan China pun meningkat.
Morrison, yang menghadapi pemilihan Mei mendatang, telah menempatkan retorika keras pada China sebagai topik utama kampanyenya untuk pemilihan kembali.
Kawasan Kepulauan Pasifik terdiri dari sejumlah negara kepulauan yang tersebar di Samudera Pasifik, beberapa di antaranya terletak tak jauh dari wilayah Indonesia.
Sebagai gambaran, jarak dari Jayapura ke Kepulauan Solomon adalah sekitar 2.100 kilometer, seribu kilometer lebih dekat dibandingkan jarak Jayapura ke Jakarta.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News