Presiden Ukraina Sebut Tembok, Parlemen Jerman Langsung Senyap

18 Maret 2022 06:25

GenPI.co - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy membuat ruang parlemen Jerman senyap melalui pidatonya yang mencabik-cabik emosi hadirin, Kamis (17/3)

Dia meminta Jerman k membantu menghancurkan "Tembok" baru yang didirikan Rusia di Eropa.

"Ini bukan Tembok Berlin - ini adalah Tembok di Eropa tengah antara kebebasan dan perbudakan dan Tembok ini tumbuh lebih besar dengan setiap bom dijatuhkan di Ukraina,” ujar Zelenskiy kepada anggota parlemen.

BACA JUGA:  Tampilkan Video Tawanan Perang, Ukraina Langgar Konvensi Jenewa

Tampil di layar dengan kaus khaki yang sekarang menjadi ciri khasnya plus wajah yang kuyu karena kurang tidur, Zelenskiy disambut oleh anggota parlemen di majelis rendah Bundestag dengan tepuk tangan meriah.

Presiden 44 taun itu  berbicara langsung dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dengan seruan untuk solidaritas yang lebih besar dengan Ukraina.

BACA JUGA:  Fakta Wali, Penembak Jitu Kanada yang Dikabarkan Tewas di Ukraina

"Tuan Scholz yang terhormat, hancurkan Tembok ini," dia memohon.

Dalam pidatonya, Zelenskiy juga menyoroti  kemenangan Jerman atas divisi Perang Dingin.

BACA JUGA:  AS Kirim Ribuan Javelin ke Ukraina, Tank-tank Rusia Pasti Keok

"Beri Jerman peran kepemimpinan yang pantas Anda dapatkan di Jerman," ucap dia.

Namun dia menggabungkan sanjungannya dengan teguran keras atas keengganan Berlin selama bertahun-tahun untuk melawan Moskow.

Juga mengenai hubungan energi dan bisnis Jerman  yang kuat dengan Rusia yakni pila gas Nord Stream yang disebut Zelenskiy sebagai persiapan untuk prang. 

"Dan jawaban yang kami dapatkan adalah murni ekonomi -- itu adalah ekonomi, ekonomi, ekonomi tapi itu adalah mortir untuk Tembok baru."

Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari mendorong perombakan kebijakan energi, ekonomi dan keamanan Jerman.

Situasi itu juga  telah menempatkan proyek pipa gas Nord Stream 2 di atas es, yang mana Jerman  bergabung dengan sekutu dalam menjatuhkan sanksi besar-besaran kepada Rusia 

Jerman juga mengatakan pihaknya bertujuan untuk hampir bebas dari impor minyak Rusia pada akhir tahun ini meskipun masih sangat bergantung pada gas Rusia.

Namun Berlin telah menolak penghentian impor energi Rusia, memperingatkan hal itu akan menyebabkan kekurangan musim dingin dan mendorong inflasi, menciptakan potensi ketidakstabilan di ekonomi utama Eropa.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co