GenPI.co - Presiden Vladimir Putin menyebutkan sanksi ekonomi Amerika Serikat dan sekutunya tengah memecah belah terhadap sejumlah orang terkaya Rusia terkait invasi Ukraina.
Strategi tersebut memicu keretakan antara para pebisnis yang oleh Barat dijuluki sebagai oligarki dengan pelindung dan sekutu terpenting mereka Presiden Vladimir Putin.
"Barat sedang mencoba untuk memecah masyarakat Rusia," ujar Putin di awal pidatonya yang dilansir Marca, dikutip dari JPNN.com, Sabtu (19/3/2022).
Putin masih percaya patriot Rusia sejati tidak akan terpengaruh propaganda dan manuver musuh seperti Amerika Serikat dan sekutunya.
Namun, dia tak memungkiri ada segelintir masyarakat yang sudah berpaling dari bangsa dan negara.
Dia lantas melontarkan kata-kata kasar untuk menyebut para pengkhianat itu dan menyerukan agar masyarakat melakukan bersih diri.
"Saya yakin rakyat Rusia mampu membedakan patriot sejati dari bajingan dan pengkhianat dan akan memuntahkannya," tegas Putin.
Putin juga menyinggung berbagai kemewahan yang dimiliki rakyat Rusia dan mengingatkan ada harga loyalitas yang harus dibayar.
Dia pun mempertanyakan loyalitas para oligarki tersebut, terutama rakyat Rusia yang masih tinggal di luar negeri di saat tengah menghadapi krisis.
Putin turut menyebut para oligarki tersebut merasa punya derajat lebih tinggi dari warga Rusia kebanyakan.
"Fakta banyak dari orang-orang ini secara inheren, secara mental, tinggal di tempat lain dan tidak di Rusia bersama kami," tuturnya.(ant/dil/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News