GenPI.co - Taliban melarang platform berbagi video TikTok di Afghanistan, menuding aplikasi tersebut menyesatkan pemuda Afghanistan.
Game seluler populer Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) juga telah dilarang.
Sejak kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, Taliban telah melarang musik, film, dan sinetron televisi.
Aplikasi telepon populer di kalangan orang Afghanistan yang hanya memiliki sedikit pilihan untuk hiburan.
Kantor berita ANI dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (21/4) , kabinet Taliban mengeklaim TikTok dan PUBG telah menyesatkan generasi muda.
Taliban menambahkan kementerian telekomunikasi telah diperintahkan untuk memblokir aplikasi tersebut .
Kelompok pemimpin Afghanistan itu juga memerintahkan kementerian untuk berhenti menyiarkan "materi tidak bermoral" di saluran televisi.
“Padahal faktanya tidak ada yang ditampilkan selain berita dan program keagamaan,” kata laporan ANI lebih lanjut.
Hasil survei Gallur pada Februari menguak apa yang dirasakan masyarakat Afghanistan pascaberkuasanya Taliban.
Sebanyak 94 persen warga menilai hidup mereka cukup buruk untuk dianggap menderita sejak Taliban mengambil alih Afghanistan tahun lalu.
Ini bukan hanya rekor tertinggi untuk Afghanistan, tetapi juga tingkat penderitaan tertinggi yang diukur Gallup untuk negara mana pun sejak 2005.
Individu diklasifikasikan sebagai "berkembang", "berjuang", atau "menderita" oleh Gallup berdasarkan penilaian mereka.
kehidupan mereka saat ini dan masa depan dalam skala nol sampai sepuluh.
AFP yang mengutip DataReportal pada januari mengatakan, Lebih dari sembilan juta orang memiliki akses ke internet dari total 38 juta rakyat Afghanistan.
Ada sekitar empat juta pengguna media sosial, dengan Facebook menjadi yang paling populer.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News