Langit Ibu Kota Arab Saudi Mendadak Menguning, Ngeri!

18 Mei 2022 10:25

GenPI.co - Langit ibu kota Arab Saudi, Riyadh, mendadak menguning pada Selasa (17/5) akibat badai pasir masif yang datang melanda.

Fenomena alam yang juga terjadi di wilayah lain negara gurun itu seketika menghambat jarak pandang dan memperlambat lalu lintas.

Kabut tebal membuat gedung-gedung ikonik Riyadh seperti Pusat Kerajaan hampir mustahil untuk dilihat dari jarak lebih dari beberapa ratus meter.

BACA JUGA:  Finlandia dan Swedia Masuk NATO, Rusia Marah besar

Meski demikian, tidak ada penundaan atau pembatalan penerbangan yang diumumkan.

Menurut Saudi Agency Press, pusat meteorologi negara itu sebelumnya memperkirakan angin berdebu permukaan" di timur negara itu dan di Riyadh dan mengurangi pandangan horizontal.

BACA JUGA:  Presiden China Menderita Penyakit Mematikan dan Terancam Kudeta

Perkiraan itu juga menyebutkan bahwa kondisi yang sama juga terjadi lebih jauh ke barat di kota-kota suci Mekah dan Madinah, menurut perkiraan.

Tanda-tanda elektronik di sepanjang jalan raya Riyadh memperingatkan pengemudi untuk mengurangi kecepatan mereka karena jarak pandang yang lebih rendah.

BACA JUGA:  McDonald's Cabut dari Pasar Rusia, 62 Ribu Orang akan Menganggur

Di pusat kota Riyadh, mobil dan bangunan diselubungi pasir, dan penduduk berjuang untuk agar tidak masuk ke rumah

"Bekerja di luar sangat sulit karena tanahnya kotor," kata seorang pekerja konstruksi Pakistan yang menyebut namanya sebagai Kalimullah kepada AFP.

Dia mengaku sedang memasang ubin ketika badai terjadi, dan berusaha melindungi wajahnya dengan lilitan kain.

"Saya mencoba mencuci muka dari waktu ke waktu," tambah pria berusia 30 tahun itu.

Pekerja kantor Saudi Abdullah Al-Otaibi mengatakan dia bersyukur dia bekerja di dalam ruangan.

"Badai debu adalah bagian dari budaya kami dan kami sudah terbiasa, tetapi beberapa di antaranya parah," kata Al-Otaibi, 39, menggosok matanya saat dia bergegas ke gedung kantornya.

Sebagian wilayah Arab Saudi biasanya mengalami badai pasir antara bulan Maret dan Mei, dengan intensitas yang bervariasi. 

Frekuensi badai telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir di wilayah tersebut.

Negara tetangga Irak telah mengalami delapan badai pasir sejak pertengahan April.  

Fenomena itu dipicu oleh degradasi tanah, kekeringan hebat dan curah hujan rendah terkait dengan perubahan iklim.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co