Ultranasionalis Yahudi Pawai di Area Palestina, Bakal Ribut Besar

19 Mei 2022 10:25

GenPI.co - Pihak berwenang Israel pada hari Rabu (18/5) memberi lampu hijau bagi kelompok Ultranasionalis Yahudi pawai di raya utama Palestina di Kota Tua Yerusalem akhir bulan ini.

Keputusan itu mengancam akan menyulut kembali kekerasan dan bentrok berdarah di kota suci itu.

Kantor Menteri Keamanan Dalam Negeri Omer Barlev mengatakan pawai akan berlangsung pada 29 Mei mendatang di sepanjang "rute adat" melalui Gerbang Damaskus.

BACA JUGA:  Seorang Pria Diculik Alien, Lalu Diubah Jadi Prajurit Super

Setiap tahun, ribuan Ultranasionalis Yahydi berpartisipasi dalam pawai, mengibarkan bendera Israel, menyanyikan lagu-lagu.

Dalam beberapa kasus, mereka meneriakkan slogan-slogan anti-Arab, saat melewati penonton dan bisnis Palestina.

BACA JUGA:  Finlandia Gabung NATO, Rusia Kirim Rudal Nuklir ke Perbatasan

Kantor Barlev mengatakan keputusan itu dibuat setelah berkonsultasi dengan polisi.

Pawai itu dimaksudkan untuk merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah tahun 1967. 

BACA JUGA:  Joko Widodo Tak Ragu Menyebut Elon Musk Sosok yang Superjenius

Dalam sejarahnya, Israel mencaplok wilayah itu setelah menang perang namun langkah itu tidak diakui secara internasional. 

Palestina sendiri  mengklaim Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan.

Perang Gaza tahun lalu meletus saat pawai baru saja berlangsung, bahkan setelah pihak berwenang mengubah rute pada saat-saat terakhir untuk menghindari Gerbang Damaskus.

Kota Tua, yang terletak di Yerusalem timur, telah dilanda  konfrontasi selama berminggu-minggu antara polisi Israel dan demonstran Palestina.

Pawai kaum ultranasionalis Yahudi itu diyakini memicu pecahnya kerusuhan baru.

Ketegangan juga meningkat oleh tindakan keras polisi Israel selama pemakaman jurnalis Al Jazeera yang terbunuh, Shireen Abu Akleh, Jumat (13/5) lalu. 

Saat prosesi pemakaman berlangsung, polisi mendorong dan memukuli pelayat, menyebabkan pengusung peti mati kehilangan kendali dan hampir menjatuhkannya.

Abu Akleh, seorang jurnalis terkenal asal Palestina dan beragama Kristen, ditembak mati saat meliput serangan militer Israel di Tepi Barat yang diduduki pekan lalu. 

Orang-orang Palestina, termasuk saksi yang bersamanya, mengatakan dia ditembak oleh pasukan Israel. 

Israel mengatakan bahwa orang-orang Palestina bersenjata aktif di daerah itu, dan tidak jelas siapa yang menembakkan peluru mematikan itu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co