Presiden Ebrahim Raisi Bersumpah, Isinya Mengerikan

24 Mei 2022 09:25

GenPI.co - Presiden Ebrahim Raisi pada Senin (23/5) bersumpah akan membalas pembunuhan perwira Garda Revolusi Iran atau IRGC.

Kolonel Hassan Sayad Khodayari nama perwira itu, ditembak mati hari Minggu (22/5) di luar rumahnya oleh penyerang sepeda motor.

Iran menuding pelaku pembunuhan itu pada "elemen yang terkait dengan arogansi global," istilah untuk Amerika Serikat dan sekutunya termasuk Israel.

BACA JUGA:  Bos Hamas Berang, Yahudi Ultranasionalis disebut Sampah Talmud

"Saya bersikeras pada pengejaran serius (para pembunuh) oleh pejabat keamanan, dan saya tidak ragu bahwa darah martir besar ini akan dibalaskan," kata Raisi. 

Menggemakan apa yang dikatakan IRGC sehari sebelumnya, Raisi yakin bahwa tindakan itu dilakukan tangan arogansi global.

BACA JUGA:  Ada Cairan di Perut, Vladimir Putin Harus Jalani Operasi

Menurut laporan tanpa sumber di media Ibrani, Khodayari telah merencanakan penculikan dan upaya lain untuk menyerang sasaran Israel dan Yahudi di seluruh dunia.

Khodayari ditembak lima kali oleh dua pria bersenjata tak dikenal di dalam mobilnya di tengah-tengah Teheran, menurut media pemerintah Iran.

BACA JUGA:  Perwira Garda Revolusi Iran Diberondong Peluru, Ulah Israel?

Perwira tersebut dikatakan melakukan operasi di Suriah dan Irak dalam Pasukan Quds elite Garda yang mengawasi operasi di luar negeri.

Seorang pejabat Iran yang dikutip oleh Al-Jazeera yang berbasis di Qatar memperingatkan bahwa pembunuhan itu merupakan persimpangan garis merah.

Dia menambahkan, mereka yang bertanggung jawab akan membayar harga yang mahal.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu. Ditanya tentang insiden itu oleh berita Channel 12, Menteri Pertahanan Benny Gantz menolak berkomentar. 

“Negara Israel sangat kuat. Saya tidak membahas semua berbagai laporan yang muncul di berbagai tempat,” ucapnya saya saat ia berpartisipasi dalam Parade Rayakan Israel di Kota New York.

Hanya sedikit informasi yang tersedia untuk umum tentang Khodayari.

Pasalnya perwira IRGC cenderung menjadi sosok bayangan yang menjalankan misi militer rahasia yang mendukung Hizbullah, dan milisi lainnya di Suriah, Irak, dan di tempat lain.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co