Kota Tua Yerusalem Tegang! Yahudi dan Palestina Saling Serang

30 Mei 2022 08:30

GenPI.co - Suasana di Kota Tua Yerusalem tegang pada Minggu (29/5) sore, lantaran bentrok antara Yahudi ultranasionalis dengan  pemuda Palestina.

Pertikaian tersebut pecah tak lama sebelum pawai kontroversial yang menandai Hari Yerusalem dimulai.

Menurut laporan media berbahasa Ibrani, bentrokan itu terjadi setelah lebih dari 2.600 orang Yahudi Israel diizinkan masuk ke Temple Mount yang satu kompleks dengan Al-Aqsa.

BACA JUGA:  AS Kirim Sistem Peluncuran Roket ke Ukraina, Rusia Siap-siap

Saat parade berlangsung di Kota Tua, para peserta meneriakkan “Semoga desa kalian terbakar” sementara yang lain berteriak, “Matilah orang Arab.” 

Sementara itu, polisi mencegat drone yang mengibarkan bendera Palestina di atas Gerbang Damaskus.

BACA JUGA:  Israel Mengaku Lakukan Teror Mematikan ke Iran

Batu, botol, dan kursi dilempar ke sisi Kota Tua sesaat sebelum pawai, dan polisi mati-matian berusaha memulihkan ketertiban. 

Dalam salah satu perkelahian, seorang pria Yahudi Israel terlihat menggunakan semprotan merica terhadap seorang wanita Palestina.

BACA JUGA:  Diam-diam, Arab Saudi Makin Mesra dengan Israel

Polisi mengatakan tiga orang ditahan selama bentrokan di titik nyala Gerbang Damaskus, dan berjanji untuk menahan para perusuh.

Orang-orang Palestina berlarian, beberapa melemparkan botol ke orang-orang Yahudi Israel yang berdiri di dekat pintu masuk Chain Gate ke Temple Mount. 

Para remaja Israel mengejar, demikian pula dengan para polisi.

Warga Palestina lainnya bentrok dengan warga Israel lebih jauh di gang-gang yang berkelok-kelok menuju Masjid Al-Aqsha. 

Dalam insiden terpisah, pemuda Israel terlihat merobek bendera Palestina di luar Gerbang Damaskus.

Petugas keamanan berpakaian preman memenuhi gang-gang Kota Tua. Banyak toko dan stan ditutup dan sepi menjelang Pawai Bendera.

“Setiap tahun mereka datang ke sini dan memprovokasi kami. Tapi tahun ini lebih buruk. Rasanya seperti sebuah tantangan,” kata seorang warga Palestina, yang menolak disebutkan namanya.

Namun pengunjuk rasa Israel mengatakan merekalah yang diserang.

“Mereka menyebut kami provokasi. Tetapi jika saya memberi tahu Anda bahwa saya terprovokasi oleh Anda, apa bedanya? kata Ori, seorang penduduk Yerusalem berusia 20-an.

Ori mengatakan bahwa warga Palestina setempat telah berulang kali memprovokasi, mengutuk, dan menyerang para demonstran. 

Hari Yerusalem, yang menandai penaklukan Israel atas Kota Tua dan Yerusalem Timur dari Yordania dalam Perang Enam Hari tahun 1967.

Momen itu rutin dirayakan saban tahun, terutama oleh orang-orang Yahudi Ultranasional, dengna pawai mengibarkan bendera Israel ke Kota Tua Yerusalem.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co