Eks Kepala Keamanan Twitter akan Bertemu Senat AS, Kebobrokan Bisa Terkuak

25 Agustus 2022 12:25

GenPI.co - Komite Kehakiman Senat AS akan mengadakan sidang pada 13 September dengan Peiter Zatko, eks kepala keamanan Twitter yang menguak kebobrokan perusahaan media sosial itu.

Peiter Zatko yang  disebut-sebut sebagai whistleblower itu  berprofesi sebagai peretas dengan julukan Mudge sebelum bergabung di Twitter.

Pertemuannya dengan Senat AS adalah untuk membahas tuduhan dari pengaduan Zatko bahwa perusahaan media sosial itu menyesatkan regulator.

BACA JUGA:  Joe Biden Kasih Kode, Jet-jet Tempur AS Sikat Milisi Pro-Iran di Suriah

ketua komite Senator Richard Durbin dan anggota tinggi Senator Republik Chuck Grassley mengatakan, Komite Kehakiman Senat akan menyelidiki masalah ini lebih lanjut dengan komite penuh.

“Kami mengambil langkah lebih lanjut yang diperlukan untuk menyelesaikan tuduhan yang mengkhawatirkan ini," kata dia.

BACA JUGA:  PBB Kuak Kondisi Perempuan Afghanistan di Bawah Taliban, Sedih!

Zatko menuduh Twitter secara salah mengeklaim memiliki rencana keamanan yang solid dan membuat pernyataan menyesatkan tentang pertahanannya terhadap peretas dan akun spam.

Menurut juru bicaranya, dia  telah membahas keluhannya dengan staf ketua dan anggota peringkat di Komite Kehakiman Senat, Dewan Energi dan Komite Perdagangan, dan staf Komite Intelijen Senat.

BACA JUGA:  Whistleblower Bongkar Keboborokan Twitter, Pengguna dalam Ancaman

Dalam pengaduan setebal 84 halaman, Zatko membuat banyak klaim dan menuduh Twitter memprioritaskan pertumbuhan pengguna daripada mengurangi spam.

Hal itu dilakukan eksekutif yang memenuhi syarat untuk memenangkan bonus individu sebanyak $ 10 juta terkait dengan peningkatan harian pengguna.

Twitter telah membantah klaim Zatko melabeli keluhan itu sebagai "narasi palsu."

Sementara itu, Staf dengan Senator Richard Blumenthal, seorang Demokrat di Komite Perdagangan Senat dan Komite Kehakiman juga bertemu Zatko minggu ini.

Menurutnya, Twitter telah gaga mengatasi kerentanan keamanan yang signifikan.

“Twitter mengabaikan kesalahan penanganan data pribadi, dan mengabaikan risiko privasi yang diketahui pengguna selama lebih dari satu dekade," katanya.

Blumenthal lantas menyerukan penyelidikan Federal Trade Comission  (FTC) terkait pengaduan itu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co