GenPI.co - Seorang perwira menengah anggota pasukan elit militer Malaysia tewas setelah terkena peluru tajam dalam perayaan militer di dekat Kota Kinabalu Provinsi Sabah.
Mayor Mohammad Zahir Armaya terlibat dalam perayaan peluncuran Divisi Infantri Kelima dan Brigade Infantri Ketigabelas di markas miter Lok Kawi. Dalam perayaan tersebut terdapat unjuk kebolehan tembak menembak antara tentara melawan penjahat dan Mayor Zahir berperan sebagai penjahat. Selama unjuk kebolehan berlangsung, semua peserta menggunakan peluru tajam dan rompi anti-peluru.
Baca juga :
Massa Pembakar Lahan di Jambi, Hajar dan Lucuti Baju Anggota TNI
Juru Parkir Tank, Kerjaan Khusus di TNI yang Luput dari Perhatian
Soal Naik Gaji, Polri Minta 100%, TNI : Rakyat Sejahterakan Dulu
Sayangnya salah seorang peserta aksi unjuk kebolehan ini gagal menembak tepat sasaran. Peluru yang seharusnya dibidik ke arah rompi, meleset sedikit ke arah atas dan mengenai bagian tubuh yang terbuka. Perwira berusia 36 tahun ini lalu segera dilarikan ke rumah sakit Queen Elizabeth. namun sayangnya nyawanya tidak dapat diselamatkan dan akhirnya dia dinyatakan meninggal dunia kurang lebih satu jam setelah kejadian.
Berlatih menggunakan peluru tajam adalah hal yang biasa dilakukan oleh militer dunia, terutama di kalangan pasukan elit. Mereka dilatih untuk menembak cepat dan tepat dalam berbagai situasi, termasuk dalam skenario perang kota dan pembebasan sandera.
Menanggapi kejadian pada tanggal 4 September 2019 ini, Kepala Polisi setempat menyatakan akan membuka penyelidikan mengenai kelalaian pada personel dan kecacatan pada rompi anti-peluru. Sementara melalui juru bicara mereka, Tentara Diraja Malaysia akan membentuk komisi khusus untuk menyelidiki insiden ini.
Jenazah Mayor Zahir sendiri segera dibawa ke Kuala Lumpur untuk dimakamkan di kampung halamannya di kota Perak.
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News