Tebar Teror, Pasukan Elite Iran Diam-diam ke Garis Depan Ukraina

15 Oktober 2022 03:40

GenPI.co - Pasukan elite Iran diam-diam memasuki garis depan Ukraina untuk membantu serangan Rusia, The Daily Mirror melaporkan, Jumat (14/10).

Sebanyak 50 spesialis Korps Garda Revolusi Iran (IRGC )  telah dikerahkan untuk melatih pasukan Moskow tentang cara mengoperasikan “drone Kamikaze.”

Mereka dikirim ke front selatan dan timur dengan ratusan drone Shahed-136 yang telah menyerang kota-kota Ukraina.

BACA JUGA:  Tembakan dan Ledakan Iringi Protes Antihijab Iran, Revolusi di Depan Mata

Dan dalam beberapa serangan mereka diduga telah menguasai jalur penerbangan dan penargetan oleh tim drone Shahed-136.

Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran yang berkembang di Kremlin bahwa mesin pasukan Presiden Vladimir Putin gagal dan kehabisan rudal.

BACA JUGA:  Protes Antihijab Makin Tak Terkendali, Presiden Iran Tuduh Keterlibatan Amerika Serikat

Tim artileri dan drone Ukraina baru-baru ini menghancurkan satu pangkalan Shahed-136 di Ukraina selatan, menurut sumber Kiev.

Komandan senior Putin memasukan pasukan IRGC meskipun penolakan berulang kali dari rezim Iran bahwa mereka terlibat.

BACA JUGA:  Tanah Bergetar, Gudang Amunisi Rusia Rontok! Pasukan Ukraina Makin Digdaya

Mereka telah berbasis di Dzankoi di Krimea dan Kherson di selatan, di mana satu tim IRGC telah dihancurkan.

“Setidaknya salah satu tim pelatihan Iran telah dipukul baru-baru ini dan mereka secara aktif diburu,” ungkap satu sumber militer Ukraina mengatakan kepada Daily Mirror.

Sumber itu juga mengungkapkan keprihatinan lantaran spesialis IRGC membantu Rusia dalam serangan terhadap rakyat sipil

Drone Shahed-136 memiliki panjang 11 kaki, dapat melesat dengan kecepatan 100 mph dan membawa hulu ledak peledak di hidungnya.

Sistem ini juga dapat dibawa di bagian belakang kendaraan yang bergerak cepat.

Dengan begitu, lokasi peluncuran dapat dengan cepat diubah setelah melepaskan tembakan.

Ukraina sendiri  mengeklaim telah menembak jatuh lusinan Drone Shahed-136. 

Sementara itu, Rusia gagal menahan serangan balasan Ukraina yang menakjubkan di timur dan selatan.

Kedigdayaan pasukan Ukraian membuat mereka merebut kembali 600 pemukiman hanya dalam sebulan, 75 di antaranya di Kherson.

Penghancuran sebagian jembatan Selat Kerch milik Putin yang menghubungkan Krimea yang dicaplok dengan Rusia telah secara serius merusak hubungan pasokan dengan pasukan Rusia di selatan.

Penahanan Rusia di Kherson melemah dari hari ke hari meskipun anggota unit tentara bayaran yang didukung Moskow Grup Wagner telah membuat kemajuan.

Sumber Inggris mengungkapkan desa Optyine dan Ivangrad telah diambil oleh pasukan Rusia dan milisi separatis lokal.

“Ada sedikit jika ada permukiman lain yang direbut oleh pasukan reguler Rusia atau pasukan separatis sejak awal Juli.” ucap sumber itu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co