GenPI.co - Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss mengundurkan diri, Kamis (20/10).
Truss mengundurkan diri setelah enam pekan menjabat sebagai kepala pemerintahan Inggris.
Mundurnya Truss berkaitan dengan pemerintahannya yang babak belur akibat program ekonomi yang mengguncang pasar keuangan, menaikkan biaya hidup, dan membuat marah sebagian besar partainya sendiri.
Terkait kemunduran Truss, Partai Konservatif, yang memegang mayoritas besar di parlemen dan tidak perlu mengadakan pemilihan nasional selama dua tahun lagi, akan memilih pemimpin baru pada 28 Oktober 2022.
Kontes itu kemungkinan akan mengadu Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak melawan Penny Mordaunt.
Namun, nama Mantan Perdana Menteri Boris Johnson muncul lagi setelah digulingkan pada Juli 2022.
Johnson digulingkan lantaran para menterinya mengundurkan diri secara massal untuk memaksanya keluar dari kekuasaan.
Berbicara di luar pintu kantor Nomor 10 Downing Street, Truss menerima bahwa dia telah kehilangan kepercayaan dari partainya.
Truss mengatakan dia akan mundur minggu depan. Kemunduran itu membuat Truss menjadi perdana menteri dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Inggris.
“Saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberitahu dia bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif," ujarnya, Kamis (20/10).
Truss menjadi perdana menteri keempat Inggris dalam enam tahun terakhir dengan dukungan hanya dari sekitar sepertiga anggota parlemen partai.
Dia menjanjikan pemotongan pajak yang didanai dengan pinjaman, serta deregulasi dan pergeseran tajam ke kanan pada isu-isu budaya dan sosial. (jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News