Detik-detik Tragedi Halloween Itaewon yang Tewaskan Ratusan Anak Muda Korea Selatan

31 Oktober 2022 07:25

GenPI.co - Lebih dari 150 orang tewas dan lebih banyak lagi terluka akibat berdesak-desakan dalam tragedi Halloween Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10). 

Laporan lokal mengatakan sebanyak 100.000 orang, kebanyakan berusia remaja dan 20-an, merayakan Halloween, menyumbat gang-gang sempit di daerah populer itu.

Kepada AFP, saksi mata bernama Jeon Ga-eul menceritakan detik-detik terjadinya tragedi halloween tersebut.

BACA JUGA:  Tak Ada Korban WNI dalam Insiden Halloween Korsel, Kata KBRI Seoul

Dia menggambarkan kondisi di mana dirinya dan banyak orang lain  terjebak di gang sempit yang miring, berebut untuk keluar dari kerumunan yang menyesakkan.

Akibatnya, orang-orang akhirnya menumpuk di atas satu sama lain.

BACA JUGA:  Pesta Halloween Jadi Tragedi di Itaewon, 146 Orang Meninggal

"Ada begitu banyak orang yang didorong dan saya terjebak di antara kerumunan dan saya tidak bisa keluar pada awalnya juga," katanya.

Paramedis yang datang dengan cepat menjadi  kewalahan oleh jumlah korban yang membeludak.

BACA JUGA:  KBRI Seoul: 2 WNI Insiden Halloween Itaewon Sudah Dipulangkan

Mereka meminta orang yang lewat untuk memberikan pertolongan pertama, tepat di ambang kekacauan.

Foto-foto AFP dari tempat kejadian menunjukkan sejumlah mayat tersebar di trotoar ditutupi oleh seprai.

Pekerja darurat mengenakan rompi oranye memuat lebih banyak mayat dengan tandu ke dalam ambulans.

"Orang-orang berlapis-lapis di atas yang lain seperti kuburan. Beberapa secara bertahap kehilangan kesadaran mereka sementara beberapa tampak mati pada saat itu," kata seorang saksi mata kepada Kantor Berita Yonhap.

Dalam sebuah wawancara dengan penyiar lokal YTN, Lee Beom-suk, seorang dokter yang memberikan pertolongan pertama kepada para korban menggambarkan adegan tragedi dan kekacauan.

"Begitu banyak wajah korban pucat. Saya tidak bisa menangkap denyut nadi atau napas mereka dan banyak dari mereka memiliki hidung berdarah,” katanya.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengumumkan masa berkabung nasional hari Minggu (30/10).

Dia juga mengatakan pemerintah akan membayar perawatan medis bagi mereka yang terluka dan pemakaman mereka yang meninggal.

"Di pusat kota Seoul, sebuah tragedi dan bencana terjadi yang seharusnya tidak terjadi," kata Yoon dalam pidato nasional.

Pemerintah akan menyelidiki secara menyeluruh penyebab insiden itu dan membuat perbaikan mendasar untuk memastikan kecelakaan yang sama tidak terjadi lagi di masa depan."

"Hati saya berat dan sulit untuk menahan kesedihan saya," tambahnya.

Pemadam kebakaran mengatakan sedikitnya 151 orang, termasuk 19 orang asing, tewas dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10 malam itu.

Pihak berwenang Seoul mengatakan mereka juga telah menerima 355 laporan tentang orang hilang pada Minggu pagi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co