GenPI.co - Badan Intelijen dan kontraintelijen AS atau CIA dikabarkan merekrut warga negara Rusia oposan pemerintahan Vladimir Putin untuk menjadi mata-mata.
Hal itu dikatakan Wakil Direktur Operasi CIA, David Marlove, kepada audiens akademis di Pusat Hayden Universitas George Mason, yang dikutip dari Wall Street Journal, Kamis (24/11).
Dia mengatakan bahwa invasi Ukraina telah menjadi kegagalan besar bagi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut Marlove, dinas intelijen Barat harus memanfaatkannya sebaik mungkin dengan mendaftarkan agen dari kalangan Rusia.
"Kami mencari di seluruh dunia untuk orang Rusia yang muak dengan itu seperti kami, karena kami terbuka untuk bisnis" kata Marlowe.
Marlove juga menyinggung Presiden Putin yang memiliki kemampuan untuk menekan Ukraina dan NATO, dan menunjukkan kekuatan negaranya.
"Dia menyia-nyiakan setiap bagian dari itu,” ucapnya.
Marlowe diangkat ke posisi tersebut pada Juni 2021 oleh Direktur CIA William Burns.
menjadi pembicara di Universitas George Mason adalah penampilan pertamanya sejak menjabat posisi pentig di CIA.
Pejabat intelijen lain yang turut hadir dalam audensi itu adalah Wakil Direktur CIA untuk Analisis Linda Weissgold.
Komentar Marlowe muncul setelah seorang pejabat tinggi intelijen Inggris mengungkapkan pekan lalu bahwa negara-negara Eropa telah mengusir lebih dari 400 pejabat Rusia yang dicurigai sebagai mata-mata tahun ini.
Berita itu juga datang pada saat pasukan pro-Moskow telah meninggalkan kota Kherson di Ukraina selatan.
Sementara itu, setidaknya 200.000 orang Rusia telah meninggalkan negara itu, meninggalkan rumah dan pekerjaan mereka sejak agresi militer Putin dimulai, New York Post melaporkan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News