Ancaman 1 Juta kematian di China Karena Covid-19 pada 2023 Mendatang

18 Desember 2022 06:15

GenPI.co - Pencabutan pembatasan Covid-19 yang ketat di China dapat mengakibatkan ledakan kasus dan lebih dari 1 juta kematian hingga tahun 2023.

Melansir Reuters, Sabtu (17/12), itu adalah proyeksi baru dari Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME) yang berbasis di AS.

Menurut proyeksi kelompok tersebut, kasus di China akan mencapai puncaknya sekitar 1 April, ketika kematian akan mencapai 322.000. 

BACA JUGA:  Rahasia Elon Musk Memimpin Perusahaan Terkuak Lewat Email! Simak, Genpiple

Direktur IHME Christopher Murray mengatakan, sekitar sepertiga populasi China akan terinfeksi pada saat itu. 

Otoritas kesehatan nasional China belum melaporkan kematian Covid-19 resmi sejak pencabutan pembatasan. Kematian resmi terakhir dilaporkan pada 3 Desember.

BACA JUGA:  Gahar, China Mulai Membatasi Komentar Online Warganya

Total kematian di negara itu akibat pandemi mencapai 5.235.

China mencabut beberapa pembatasan terberat di dunia pada bulan Desember setelah protes publik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

BACA JUGA:  China Longgarkan Aturan Nol Covid-19, WHO Malah Lontarkan Peringatan Mengerikan

Akibatnya, negara itu sekarang mengalami lonjakan infeksi, dengan kekhawatiran Covid-19 dapat melanda 1,4 miliar populasinya selama liburan Tahun Baru Imlek bulan depan.

"Tidak ada yang mengira mereka akan tetap berpegang pada nol-Covid selama mereka melakukannya," kata Murray pada hari Jumat (16/12) ketika proyeksi IHME dirilis secara online.

Dia melanjutkan, kebijakan nol-Covid China mungkin efektif untuk mencegah varian virus sebelumnya.

Akan tetapi, lanjut Murray,  penularan yang tinggi dari varian Omicron membuatnya tidak mungkin untuk dipertahankan.

IHME sendiri  grup pemodelan independen di University of Washington di Seattle, yang telah diandalkan oleh pemerintah dan perusahaan selama pandemi.

Kelompok menggunakan data dan informasi provinsi dari wabah Omicron baru-baru ini di Hong Kong.

"China sejak wabah Wuhan yang asli hampir tidak melaporkan kematian. Itulah sebabnya kami melihat ke Hong Kong untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat kematian infeksi," kata Murray.

Untuk prakiraannya, IHME juga menggunakan informasi tentang tingkat vaksinasi yang diberikan oleh pemerintah China.

Selain itu, mereka juga juga mengeluarkan asumsi tentang bagaimana berbagai provinsi akan merespons ketika tingkat infeksi meningkat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co